STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin (28/7/2025) waktu setempat. Investor memilih bersikap hati-hati sambil menunggu kabar dari pertemuan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Stockholm.
Mengutip CNBC International, negosiasi ini dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng. Dalam wawancara dengan Fox Business, Bessent mengungkapkan harapannya agar pertemuan tersebut menghasilkan perpanjangan gencatan dagang.
“Saya berharap ada perpanjangan gencatan dagang, dan pembahasan kali ini akan mencakup isu yang lebih luas, termasuk pembelian minyak oleh Beijing dari Rusia dan Iran,” ujar Bessent.
Pasar juga mencermati perkembangan lain dari Washington. Sehari sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Uni Eropa. Pernyataan ini muncul setelah ancamannya untuk mengenakan tarif hingga 30% terhadap sebagian besar barang impor dari mitra dagang utama AS.
Di pasar saham regional, indeks Hang Seng Hong Kong ditutup naik 0,68% ke 25.562,13. Indeks Shanghai Composite menguat tipis 0,12% ke 3.597,94, sementara indeks CSI 300 naik 0,21% ke 4.135,82.
Indeks Kospi Korea Selatan juga menguat 0,42% ke 3.209,52. Namun, indeks Kosdaq turun 0,32% ke 804,40 karena tekanan di saham-saham berkapitalisasi kecil.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,36% ke level 8.697,70. Sementara itu, bursa saham India justru tertekan. Indeks Nifty 50 melemah 0,67% ke 24.680,90 dan indeks BSE Sensex turun 0,64%.
Para pelaku pasar kini menantikan hasil dari pertemuan Stockholm yang dinilai penting untuk arah hubungan dagang dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.