STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pemegang saham emiten pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (19/4/2024)), menyetujui rencana Penambahan Modal Perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) INCO sebanyak 603.445.814 saham dengan nominal Rp25 per unit.
Filia Alanda, Sekretaris Perusahaan INCO mengemukakan dalam laporan keterbukkan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dukutip Senin (22/4/2024), RUPSLB juga menyetujui untuk menegaskan, menetapkan dan menyusun kembali susunan para pemegang saham Perseroan setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan (termasuk PMHMETD) sesuai dengan data kepemilikan saham berdasarkan daftar pemegang saham Perseroan yang tersedia kemudian setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan (termasuk PMHMETD).
“Pada RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan PMHMETD kepada para pemegang saham Perseroan. Ini melalui mekanisme penawaran umum terbatas atas saham baru, yakni sebanyak-banyaknya 603.445.814 saham biasa baru Perseroan dengan nilai nominal Rp25 per lembar,” katanya.
Sebagai informasi, INCO membukukan pendapatan US$1,23 miliar pada 2023. Perolehan ini naik 4,48% dibandingkan capaian tahun 2022 sebesar US$1,17 miliar.
Perseroan juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 2,24% dari US$865,88 juta menjadi US$885,24 juta. Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya bahan bakar minyak dan pelumas dari US$180,16 juta ke US$203,89 juta. Dengan demikian, laba bruto yang diakumulasikan INCO sepanjang 2023 mencapai US$347,02 juta. Capaian ini bertumbuh 10,67% dari sebelumnya US$313,56 juta.
Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lainnya, INCO meraih laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$274,33 juta. Laba tersebut mengalami peningkatan 36,89% dibandingkan perolehan 2022.