SYOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) telh meresmikan lima proyek pembangkit listrik panas bumi (PLTP) yang dimiliki oleh anak usahanya, Star Energy Geothermal, di Salak dan Wayang Windu, Jawa Barat.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) lima proyek ini diresmikan secara daring oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di dalam acara peresmian pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan pada 26 Juni 2025 yang dipusatkan di Kawah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.
Hendra Soetjipto Tan, Direktur Utama BREN dalam keterangan tertulis, Jumat (04/7/2025) menyampaikan, peresmian ini merupakan penegasan kembali peran strategis BREN dalam mendukung transisi energi bersih nasional. Selain itu, BREN juga berkomitmen untuk menginvestasikan dana sebesar US$365 juta untuk menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 112 megawatt.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto dan segenap Kementerian terkait atas dukungan yang diberikan kepada industri energi panas bumi di Indonesia,” kata Hendra
Sekedar informasi, seluruh proyek tersebut akan menggunakan teknologi terkini, antara lain, binary cycle untuk Proyek Salak Binary yang memanfaatkan sisa panas (brine) menjadi energi listrik, 3D turbin blade design yang mampu menambah umur operasi sekaligus meningkatkan efisiensi dan kapasitas pembangkitan tanpa overhaul besar untuk Retrofit Projects.
Adapun, compact power plant untuk penambahan kapasitas Proyek Salak Unit 7, single flash technology dengan efisiensi tinggi dan integrated control system untuk meningkatkan efisiensi penggunaan uap, serta efisiensi operasional pada penambahan kapasitas Proyek Wayang Windu Unit 3.
Melalui proyek tersebut, jelas Hendra, BREN memperkuat peran sebagai mitra strategis pemerintah mewujudkan target bauran energi terbarukan 23% pada 2025 dan mendorong percepatan pembangunan energi berbasis energi terbarukan yang berkelanjutan.
Seperti diketahui proyek-proyek yang diresmikan meliputi:
- Salak Binary, dengan total investasi sebesar US$ 45.5 juta, total kapasitas terpasang 16.6 MW yang telah COD pada Februari 2025 lalu
- Wayang Windu Unit 3, dengan total investasi sebesar US$ 106.3 juta, total kapasitas 30 MW dengan proyeksi Commercial Operation Date (COD) pada Desember 2026
- Salak Unit 7, dengan total investasi sebesar US$ 133 juta, total kapasitas 40 MW dengan proyeksi COD pada Desember 2026
Retrofitting:
- Salak Unit 4, 5, dan 6, dengan total investasi US$ 23 juta, total kapasitas 7,2 MW dan proyeksi COD pada Agustus 2025
- Wayang Windu Unit 1 dan 2, dengan total investasi US$ 57 juta, total kapasitas 18,4 MW dengan proyeksi COD pada Januari 2026. (konrad)