STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mempertahankan rekor sebagai bursa dengan jumlah Initial Public Offering (IPO) terbanyak selama 5 tahun berturut-turut di Kawasan ASEAN. Hal itu disampaikan oleh
Imam Rachman, Direktur Utama BEI, dalam keterangan pers secara daring peringatakan HUT Pasar Modal ke-45 tahun di Jakarta, Rabu (10/8).
Menurut Imam, per 8 Agustus 2022, BEI berhasil membawa 38 Perusahaan menjadi emiten saham baru. BEI juga sukses mencatatkan 6 obligasi baru, dan 1 Exchange-Traded Fund (ETF) baru sepanjang tahun 2022.
“Jika dilihat dari performa sisi supply sampai dengan akhir Juni 2022, BEI mencatatkan pertumbuhan jumlah Perusahaan Tercatat tertinggi dalam 5 tahun terakhir di antara bursa- bursa ASEAN lainnya. Tidak hanya itu, BEI telah melampaui jumlah 800 Perusahaan Tercatat Saham yang merupakan pencapaian luar biasa bagi pasar modal Indonesia,” ujarnya.
Imam menambahkan, Pasar Modal Indonesia masih menunjukkan resiliensi yang tinggi dalam menghadapi dinamika perekomian saat ini. Sampai dengan 8 Agustus 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 7,68% pada level 7.086,849 dibandingkan dengan akhir tahun 2021.
Aktivitas perdagangan di Bursa, lanjut dia, terlihat cukup baik. Ini tercermin dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga awal Agustus yang mencapai Rp15,4 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 23,4 miliar saham. Selain itu, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai 1,3 juta kali atau meningkat sebesar lebih dari 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pencapaian BEI
BEI berupaya untuk terus menjaga momentum pertumbuhan pasar modal Indonesia, BEI bersama OJK dan SRO serta didukung oleh stakeholders, telah meluncurkan serangkaian inisiatif strategis pada tahun 2021.
Dimulai dari Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC), peluncuran Whistle Blowing System (WBS), enhancement Sistem Penyelenggaraan Pasar Alternatif (SPPA), peluncuran Daftar Efek dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus “X”), hingga Penutupan Kode Broker dan Penyesuaian Mekanisme Perdagangan bersifat Ekuitas.
Sementara itu, selama paruh pertama tahun 2022, BEI telah meluncurkan Notasi Khusus baru “N” untuk penanda perusahaan dengan multiple voting shares pada 31 Januari 2022, dan penutupan Kode Domisili yang efektif pada 27 Juni 2022.
BEI telah menerbitkan Peraturan Bursa terkait Produk Waran Terstruktur pada 11 April 2022. Adapun Peraturan yang diluncurkan oleh BEI antara lain adalah Peraturan Nomor I-P tentang Pencatatan Waran Terstruktur di Bursa, Peraturan II-P tentang Perdagangan Waran Terstruktur di Bursa, dan Peraturan III-P tentang Liquidity Provider Waran Terstruktur di Bursa. Peluncuran Waran Terstruktur diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia yang pada akhirnya dapat mendukung peningkatan nilai transaksi, jumlah investor, serta peningkatan daya tahan industri pasar modal terhadap fluktuasi pasar global dan domestik di masa depan.