Rabu, September 10, 2025
27.1 C
Jakarta

Perkuat Kendali, Bos Indonesia Pondasi Raya Kuasai 85,55% Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Manuel Djunako, Presiden Komisaris PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR), membeliĀ  50.000 lembar saham emiten bidang konstruksi pondasi ini melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 17 Oktober 2024.

Dwijanto, Sekretaris Perusahaan IDPR, dalam laporan keterbukaan informasi, Jumat (18/10/2024) mengemukakan, tujuan Manuel Djunako membeli saham tersebut adalah untuk memperkuat investasi langsung di saham IDPR.

Setelah pembelian saham tersebut, jelas Dwijanto,Ā  kepemilikan Manuel Djunako, atas IDPR meningkat menjadiĀ  85,55% dari sebelumnya 85,54% saham.

Seperti dikutip dari laporan keuangan per Juni 2024, pemegang saham emiten bidang konstruksi pondasi beraset Rp1,68 triliun per Juni 2024 itu, adalah sebagai berikut, TuanĀ  Manuel Djunako sebesar 85,46%, dan publik sebesar 14,53%.

Sekedar informasi, PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) adalah perusahaan, didirikan tahun 1977. Perusahaan memfokuskan bisnisnya pada konstruksi pondasi, dinding penahan tanah, dan perbaikan tanah. Saat ini, Perseroan memiliki anak usaha yang memproduksi beton pracetak, PT Rekagunatek Persada.

Adapun beberapa proyek yang digarap perseroan adalah Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Underpass Tanah Abang, Mayapada Hospital Surabaya, Terminal Terpadu Kota Depok, dan Mall Indramayu. (konrad)

Artikel Terkait

BEI Cabut Suspensi, Saham JARR dan 5 Emiten Ini Bisa Perdagangkan Lagi Mulai Besok

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka...

Per 8 September 2025, Garudafood (GOOD) dan Bel S A Resmi Jadi Pengendali Bersama KEJU

STOCKWATCHi.ID (JAKARTA) - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk...

IHSG Kembali Ambruk 1,78% ke 7.600 Dipicu Sederet Saham Ini, Ada BBCA, BREN dan AMMN

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka melemah di 7.748,512, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru