STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Meski tahun depan Indonesia akan menggelar hajatan besar Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg), Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap optimistis memasang sederet target prestisius dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2024. Adapun RKAT tersebut telah mendapat restu dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI di Jakarta, Kamis (26/10).
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, pihaknya menargetkan jumlah penerbitan efek baru akan tembus 230 intrumen pada 2024. Angka ini naik tipis sekitar 15% dibandingkan dengan target yang dipatok BEI untuh penerbitan efek sepanjang tahun 2023 sebanyak 200 intrumen.
“Jadi kami menargetkan jumlah instrumen yang tercatat dalam konteks ini,” ujarnya, dalam keterangan pers secara daring di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Penerbitan efek baru tersebut, lanjut dia, terdiri atas pencatatan saham, sukuk, obligasi, dan efek lainnya meliputi Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), Efek Beragun Aset Syariah (EBA-S), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi Syariah (EBA-SP Syariah) serta Waran Terstruktur.
”Jadi, kita lebih banyak ke instrument. Fokus kita yang didalamnya ada Perusahaan Tercatat baru, saham, emisi Ebus, KIK, Dire Infra dan emisi warrant,”terang Nyoman.
Iman Rachman, Direktur Utama BEI menambahkan, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pada tahun 2024 ditargetkan mencapai Rp12,25 triliun, dengan total jumlah hari bursa sebanyak 239 hari.
Bos BEI itu meyakini, deretan target tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat. Saat ini, BEI melakukan kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online.
Selain itu, Bursa juga akan terus menerus secara aktif menarik Perusahaan Tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy,” jelasnya.
Iman menuturkan, pelaksanaan rencana kerja tahun 2024 masih berfokus pada tiga prioritas, yakni Market Deepening, Investor Protection, dan Regional Synergy and Connectivity. Secara garis besar inisiatif strategis yang akan dilakukan hingga beberapa tahun ke depan, bertujuan untuk terus melaksanakan pengembangan integritas pasar serta meningkatkan pelindungan investor. Pada saat yang sama, BEI melakukan pengembangan sistem untuk memastikan penyampaian keterbukaan informasi bagi para investor, meningkatkan jumlah IPO dan pencatatan efek baru, pemanfaatan cloud computing, hingga melaksanakan kegiatan yang mendukung penerapan ESG.
“BEI juga terus berupaya memberikan layanan produk dan jasa kebursaan secara optimal kepada stakeholders melalui optimalisasi infrastruktur perdagangan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan,” tandas Iman.
.