Kamis, Agustus 7, 2025
33.5 C
Jakarta

Produksi dan Penjualan Batu Bara PTBA Masing-masing Tumbuh 7% dan 10% pada Triwulan I 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan total produksi batu bara mencapai 7,3 juta ton pada triwulan I 2024. Angka ini tumbuh 7% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 6,8 juta ton. Hal itu disampaikan oleh Niko Chandra, Corporate Secretary PTBA, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Niko mengatakan, kenaikan produksi ini seiring dengan peningkatan volume penjualan batu bara PTBA sebesar 10% menjadi 9,7 juta ton. Pada triwulan I 2024, anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID tersebut mencatat penjualan ekspor sebesar 3,8 juta ton, naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14% secara tahunan.

Sementara itu, realisasi angkutan batu bara PTBA melalui jalur kereta api meningkat 9% mencapai 8,4 juta ton pada Januari-Maret 2024  ketimbang periode yang sama tahun lalu. Meski sempat terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target.

“Pada 2024, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton,” ujar Niko.

Menurut Niko, dalam tiga bulan pertama tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun dan EBITDA senilai Rp 1,5 triliun. Setelah dikurangi biaya-biaya, PTBA membukukan laba bersih Rp 790,9 miliar. Sedangkan total aset perusahaan per 31 Maret 2024 sebesar Rp 38,4 triliun.

Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, lanjut dia, antara lain adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21% secara tahunan dari US$ 100,44 per ton pada Januari-Maret 2023 menjadi US$ 78,9 per ton. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49%n secara tahunan menjadi US$ 125,76 per ton.

“Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal,” je;asnya.

Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA.

Artikel Terkait

Dolar AS Melemah, Pasar Yakin The Fed Bakal Potong Suku Bunga Lagi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk...

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru