Rabu, Agustus 6, 2025
34.7 C
Jakarta

Ramal IHSG 2025 Tembus 8.000, BRI Danareksa Sekuritas Bongkar Faktor Pendorongnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pasar modal Indonesia diproyeksikan tetap cerah pada 2025 meski menghadapi berbagai tantangan global. BRI Danareksa Sekuritas optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencapai level 8.000.

Head of Equity Research BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan, mengungkapkan bahwa fundamental ekonomi yang kuat dan stabilitas kinerja emiten menjadi faktor pendukung utama. “Upaya pemerintah menjaga stabilitas ekonomi domestik akan menjadi kunci utama mendukung kinerja pasar modal,” ujar Erindra, kepada stockwatch.id di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Erindra memperkirakan IHSG berada di kisaran 7.400–8.000 tahun depan. Optimisme ini didorong oleh pertumbuhan laba emiten yang moderat, peningkatan daya beli masyarakat, dan kebijakan pemerintah yang pro-pertumbuhan.

Namun, ia mengingatkan adanya beberapa risiko eksternal yang perlu diwaspadai. Di antaranya adalah perlambatan ekonomi Tiongkok, ketidakpastian geopolitik, kebijakan suku bunga AS, dan kondisi likuiditas domestik yang ketat.

“Stabilitas politik dan ekonomi domestik akan menjadi faktor penyeimbang yang penting,” tambahnya. Selain itu, sektor-sektor tertentu yang menunjukkan perbaikan fundamental juga dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan.

Erindra menyebut corporate action dari konglomerat atau kelompok bisnis besar sebagai katalis penting lainnya. “Langkah-langkah kebijakan pemerintah juga akan memainkan peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan pasar,” katanya.

Meski begitu, volatilitas pasar diperkirakan tetap tinggi akibat dinamika global dan fluktuasi nilai tukar Rupiah. Menurut Erindra, kondisi ini bisa menjadi peluang bagi investor yang jeli. “Volatilitas ini dapat memberikan kesempatan bagi investor yang cermat memanfaatkan momentum pergerakan harga saham,” jelasnya.

Ia juga menilai aliran dana asing ke Indonesia berpotensi terpengaruh oleh ketidakpastian global. “Kebijakan agresif Donald Trump sebagai Presiden AS dapat meningkatkan volatilitas pasar,” ujarnya. Meski begitu, fundamental ekonomi domestik yang solid dan prospek stabilitas politik di Indonesia dapat menjadi penyeimbang.

Dengan potensi IHSG menembus 8.000, pasar modal Indonesia diharapkan tetap menjadi pilihan utama bagi investor. “Optimisme kami didukung oleh kebijakan ekonomi domestik yang kuat dan fundamental emiten yang positif,” tutup Erindra.

Artikel Terkait

Turun 0,15% ke 7.503,750, Ini Saham-Saham Pemberat IHSG

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Bos BUAH Tambah 0,3% Saham Emiten Distributor Buah-Buahan dan Unggas Impor, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Komisaris PT Segar Kumala Indonesia Tbk...

Divestasi Berlanjut, Pengendali Buang Lagi 0,51% Saham HILL di Harga Bawah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Penjualan saham Hillcon Tbk (HILL) oleh pemegang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru