STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat satu perusahaan sedang bersiap melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Perusahaan tunggal dalam antrean ini berasal dari sektor properti dan real estat.
Data per 24 Desember 2025 menunjukkan sektor properti mendominasi pipeline rights issue dengan porsi mencapai 100%. Hingga saat ini, belum ada perusahaan dari sektor lain yang masuk dalam daftar antrean tersebut.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, memberikan keterangan resmi mengenai aktivitas pasar modal di Jakarta. “Serta masih terdapat 1 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor sebagai berikut :” ungkap Nyoman dalam laporan tertulisnya, dikutip Kamis (24/12/2025).
Berdasarkan rincian data tersebut, terdapat 0 perusahaan dari sektor Basic Materials, Consumer Cyclicals, dan Consumer Non-Cyclicals. Sektor Energy, Financials, Healthcare, serta Industrials juga mencatatkan angka 0 perusahaan dalam daftar tunggu.
Kondisi serupa terlihat pada sektor Infrastructures, Technology, serta Transportation & Logistic yang tercatat masih nihil. Hanya sektor Properties & Real Estate yang memiliki 1 perusahaan dalam pipeline saat ini.
Sepanjang tahun 2025, aktivitas rights issue di lantai bursa tergolong cukup produktif. Sebanyak 14 perusahaan tercatat telah sukses mengeksekusi aksi korporasi ini untuk memperkuat permodalan mereka.
Total nilai dana yang berhasil dihimpun dari 14 perusahaan tersebut menembus angka Rp34.47 Triliun. BEI terus memantau perkembangan proses administrasi perusahaan yang masih berada dalam daftar antrean agar target penghimpunan dana tercapai secara optimal.
