STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), pada semester I 2025, merugi Rp1,66 triliun. Pada periode sama 2024, emiten jasa konstruksi beraset Rp59,04 triliun per Juni 2025 itu, membukukan laba sebesar Rp401,95 miliar.
Kerugian tersebut, menurut laporan keuangan per Juni 2025 yang diumumkan Selasa, 22 Juli 2025, disebabkan antara lain oleh merosotnya pendapatan WIKA sebesar 22,24% jadi Rp5,85 triliun pada semester I 2025, dari Rp7,53 triliun.
Sepanjang semester I 2025, pendapatan WIKA dari proyek infrastruktur dan gedung turun 32,36% jadi Rp2,34 triliun, dari Rp3,46 triliun. Pendapatan dari sektor industri juga turun 29,72% jadi Rp1,61 triliun, dari Rp2,29 triliun, pendapatan hotel anjlok 73,16% jadi Rp112,97 miliar. Hanya , sektor energi dan industrial plant yang naik 27,13% jadi Rp1,53 triliun, dari Rp1,20 triliun.
Beban pokok pendapatan WIKA juga turun 21,82%, dari Rp6,88 triliun, menjadi Rp5,38 triliun pada semester I 2025. Namun, laba kotor emiten BUMN konstruksi ini anjlok 26,79% jadi Rp472,55 miliar, dibanding Rp645,52 miliar semester I 2024.
Di sisi lain, beban umum dan administrasi WIKA naik menjadi Rp509,31 miliar dari Rp479,52 miliar. Adapun beban lain-lain turun 37,72% menjadi Rp714,92 miliar, dari Rp1,14 triliun semester I 2024. Sementara pendapatan lain-lain merosot 79,65% dari, Rp4,38 triliun menjadi Rp891,36 miliar semester I 2025. Laba usaha WIKA anjlok 96,07% jadi Rp133,27 miliar, dari Rp3,39 triliun semester I 2024.
Setelah dikurangi beban keuangan, rugi pengendali bersama, serta beban pajak penghasilan, WIKA menderita rugi sebelum pajak Rp1,69 triliun pada semester I 2025. Di periode sama 2024, Perseroan masih laba sebelum pajak Rp310,78 miliar. (konrad)
