Minggu, September 28, 2025
28.3 C
Jakarta

September 2022, Neraca Perdagangan Surplus US$4,99 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$4,99 miliar pada September 2022. Surplus ini berasal dari sektor nonmigas US$7,09 miliar, tetapi tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,10 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada September 2022 mencapai US$24,80 miliar, sementara impor sebesar US$19,81 miliar.

Menurut siaran pers BPS di Jakarta, Senin (17/10), ekspor nonmigas Indonesia pada September 2022 mencapai US$23,48 miliar, turun 10,31% dari bulan sebelumnya, namun melonjak 19,26% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas September 2021.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-September 2022 mencapai US$219,35 miliar, tumbuh 33,49% jika dibandingkan periode sama 2021. Demikian juga ekspor nonmigas naik 33,21% menjadi US$207,19 miliar selama Januari-September 2022.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas pada September 2022 dibandingkan Agustus 2022 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$1.425,4 juta (31,91%). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih logam, terak dan abu sebesar US$238,1 juta (29,07%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-September 2022 naik 22,23% dibanding periode sama 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan naik 15,37% serta eskpor hasil tambang dan lainnya melambung 91,98%.

Ekspor nonmigas September 2022 terbesar adalah ke Cina, yaitu US$6,16 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,11 miliar dan Jepang US$2,10 miliar. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing US$4,45 miliar dan US$1,81 miliar.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada September 2022 mencapai US$19,81 miliar, turun 10,58% dibandingkan Agustus 2022, dan meningkat 22,01% jika dibandingkan dengan September 2021.

Menurut siaran BPS tersebut, impor nonmigas September 2022 mencapai US$16,38 miliar, turun  11,21% dibandingkan Agustus 2022, namun tumbuh 14,02% dibandingkan September 2021.

Adapun nilai impor migas pada September 2022 sebesar US$3,43 miliar, turun 7,44% dibandingkan Agustus 2022, dan tumbuh 83,53% dibandingkan September 2021.

Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar pada September 2022 dibandingkan Agustus 2022 adalah besi dan baja sebesar US$342,2 juta (25,57%). Sementara peningkatan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan/permata senilai US$182,5 juta (50,37%).

Tiga negara importir nonmigas terbesar ke Indonesia selama Januari-September 2022 adalah Cina senilai US$50,29 miliar, Jepang US$12,65 miliar, dan Thailand US$8,52 miliar. Adapun impor nonmigas dari ASEAN senilai US$25,37 miliar dan Uni Eropa US$8,40 miliar.

Artikel Terkait

Agustus 2025: PMI Indonesia Capai 51,5, Neraca Dagang RI Cetak Surplus Jumbo US$5,3 Miliar 

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Perekonomian global menunjukkan tanda perbaikan di...

APBN Agustus 2025: Pendapatan Negara Rp1.638 Triliun, Defisit Rp321,6 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kementerian Keuangan melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan...

Prabowo dan PM Kanada Sepakat Perkuat Kerja Sama Dagang hingga Pertahanan

STOCKWATCH.ID (OTTAWA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru