STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) pada 16 Januari 2025. Langkah ini diambil setelah harga saham RATU mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, mengatakan penghentian tersebut bertujuan untuk memberikan waktu kepada pelaku pasar agar bisa lebih matang dalam mengambil keputusan investasi. “Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor,” ujar Aji, dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (16/1/2025).
Penghentian ini berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. BEI juga mengingatkan agar semua pihak selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan.
BEI sebelumnya, pada Selasa (14/1/2025), mengumumkan tengah mengawasi ketat transaksi saham RATU. Pengawasan ini dilakukan karena harga saham RATU mengalami lonjakan signifikan yang tidak biasa atau dikenal dengan istilah Unusual Market Activity (UMA).
Adapun pada penutupan perdagangan Rabu (15/1/2025), saham RATU melesat Rp860 atau 24,78% menjadi Rp4.330 per lembar. Volume transaksi tercatat 4,84 juta saham dengan nilai Rp20,94 miliar. Frekuensi perdagangan mencapai 17.873 kali.
Saham RATU resmi tercatat dan mulai diperdagangkan di BEI) Rabu (08/1/2024). Harga penawaran perdana saham RATU ditetapkan sebesar Rp1.150 per saham. Sebanyak 2,715 miliar saham RATU yang bernominal Rp10 per unit tercatat di BEI. Jumlah ini terdiri dari 2,172 miliar saham milik pendiri dan 543,010 juta saham yang merupakan bagian dari penawaran umum atau IPO. Saham RATU tercatat di Papan Pengembangan BEI.