Rabu, September 24, 2025
26.7 C
Jakarta

Tarif Ekspor RI ke AS Turun Jadi 19%, Airlangga: Salah Satu yang Terendah dan Selamatkan 1 Juta Pekerja

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menurunkan tarif resiprokal untuk produk impor dari Indonesia dari 32% menjadi 19%. Penurunan ini diumumkan Presiden Donald Trump pada Selasa 22 Juli 2025 waktu setempat atau Rabu 23 Juli 2025 WIB. Ini hanya sepekan sebelum batas waktu masa negosiasi kesepakatan dagang berakhir yakni 1 Agustus 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, penurunan tarif ini merupakan hasil perundingan panjang antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS, Donald Trump.

“Ini adalah perundingan langsung Bapak Presiden, Bapak Prabowo Subianto dengan Presiden Amerika, Donald Trump. Jadi ini perundingan yang sudah cukup panjang dan diputuskan oleh kedua Presiden di 19%,” kata Airlangga dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Angka 19% ini menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS kepada negara-negara yang disebut menyebabkan defisit neraca perdagangannya. Sebagai perbandingan, Malaysia masih dikenakan tarif 25% naik dari 24%. Thailand tetap di angka 36%. Vietnam mendapat dua skema tarif, yakni 20% dan 40% tergantung transshipment. Filipina sempat naik ke 20% dari 17% sebelum kembali turun ke 19%, mengikuti Indonesia.

Negara-negara produsen pesaing utama Indonesia di sektor tekstil, garmen, dan alas kaki masih dikenakan tarif tinggi. Bangladesh dikenakan tarif 35% dari sebelumnya 37%. Pakistan tetap di 29%, sementara India masih berada di level 27%.

Airlangga menekankan, jika tarif tetap 32%, maka ekspor Indonesia ke AS akan sangat terganggu. “Kalau 32% artinya tidak ada dagang, sama dengan dalam tanda petik embargo dagang, dan itu 1 juta pekerja di sektor padat karya bisa terkena dampak yang tidak kita inginkan,” tegasnya.

Menurutnya, mencari pasar baru untuk menggantikan pasar AS bukan perkara mudah. Perlu waktu dan strategi kuat untuk mengganti pangsa pasar sebesar 11% tersebut.

Indonesia juga berharap, perjanjian dagang dengan AS tidak hanya soal tarif. Pemerintah ingin kerja sama ini bisa mendorong inovasi, peningkatan daya saing, riset dan pengembangan (R&D), serta penguatan ekonomi digital.

“Komitmen beberapa perusahaan Amerika untuk investasi di Indonesia di data center itu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah Indonesia,” ujar Airlangga.

Selain itu, Indonesia ingin mendorong konektivitas logistik antar pulau yang memerlukan dukungan industri penerbangan. Salah satu solusi yang dibidik adalah kerja sama dengan Boeing untuk mendukung distribusi kargo dalam negeri.

Airlangga juga menyebut, kerja sama dagang ini akan mendorong masuknya investasi baru. “Trade ini akan diikuti oleh investasi. Jadi trade, investasi, services dan jasa keuangan ini yang menjadi objektif Bapak Presiden Pak Prabowo,” ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, Jepang mendapat tarif lebih rendah dari AS yaitu 15%, setelah melakukan investasi jumbo di Amerika sebesar US$550 miliar. Investasi Jepang mencakup sektor energi, farmasi, hingga kelistrikan.

Sementara itu, joint statement antara Indonesia dan AS telah diumumkan secara resmi pada 22 Juli 2025. Pernyataan bersama ini memuat poin-poin penting yang mencerminkan komitmen politik dan arah kesepakatan perdagangan kedua negara ke depan.

“Joint statement itu adalah inti sari daripada joint statement yang sudah disepakati oleh dua pihak,” kata Airlangga. Ia menyebut dokumen tersebut akan menjadi dasar pembahasan lanjutan menyangkut kepentingan kedua negara.

Artikel Terkait

Likuiditas Perekonomian Tumbuh 7,6% Jadi Rp9.657,1 Triliun pada Agustus 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumukan, likuiditas perekonomian...

Menkeu Purbaya Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Lampaui 4,8%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan...

Belanja Negara Tembus Rp1.960,3 Triliun per Agustus 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Realisasi Belanja Negara hingga 31 Agustus...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru