STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,78 triliun (Rp159,33 per saham) pada Januari-September 2025, turun 10,69% jika dibandingkan Rp17,67 triliun (Rp178,42 per saham) pada periode sama 2024.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2025 yang diumumkan Kamis, 30 Oktober 2025, pendapatan bersih TLKM mencapai Rp109,62 triliun pada Januari-September 2025, turun 2,3%, dari Rp112,23 triliun pada Januari-September 2024.
Pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika menyumbang Rp67,26 triliun pada sembilan bulan 2025, atau sekitar 51,36% dari total pendapatan. Adapun pendapatan IndiHome mengkontribusi Rp19,73 triliun, pendapatan telepon Rp4,24 triliun, jasa interkoneksi Rp7,10 triliun, dan lainnya Rp6,39 triliun.
Beban operasi TLKM yang antara lain, meliputi beban pemeliharaan dan jasa telekomunikasi tercatat naik 1,02% menjadi Rp30,08 triliun, beban penyusutan dan amortisasi naik 3,36% jadi Rp25,065 triliun, beban karyawan turun 9,5% ke Rp11,9 triliun, beban umum dan administrasi serta beban pemasaran, masing-masing meningkat 11,26% jadi Rp5,66 triliun dan 1,6% ke Rp5 triliun.
Akumulasi kenaikan berbagai beban di atas menyebabkan laba usaha emiten jasa operator telekomunikasi itu turun 10,09% menjadi Rp29,17 triliun pada Januari-September 2025, dibanding Rp32,45 triliun pada Januari-September 2024.
Dari sisi neraca keuangan, TLKM memiliki total aset per September 2025 sebesar Rp291,89 triliun, turun 2,59% dari Rp299,67 triliun per Desember 2024. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas TLKM per September 2025, masing-masing sebesar Rp136,88 triliun dan Rp155,01 triliun. (konrad)
