Sabtu, September 27, 2025
27.1 C
Jakarta

Tertekan Aksi Ambil Untung, Wall Street Kompak Merana

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street kompak berakhir merana pada penutupan perdagangan Rabu (3/1/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (4/1/2024) WIB. Pelemahan tajam Wall Street hari ini dipicu oleh aksi ambil untung para investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS merosot sebesar 284,85 poin atau sekitar 0,76%, menjadi 37.430,19 poin. Iindeks S&P 500 (SPX) berakhir melemah 38,02 poin atau sekitar 0,8%, menjadi 4.704,81 poin. Setali tiga uang, Indeks komposit Nasdaq (IXIC), merosot tajam sebesar 173,73 poin atau sekitar 1,18%, menyentuh angka 14.582,21 poin.

Pertama kalinya sejak 2015, indeks S&P 500 membuka tahun dengan penurunan dua sesi beruntun, mencatatkan penurunan terbesar dalam dua sesi sejak akhir Oktober tahun lalu. Para analis mengaitkan penurunan ini dengan aksi ambil untung dari para investor yang merespons nota pertemuan Federal Reserve Desember 2023.

Nota tersebut, yang dirilis pada Rabu, menunjukkan pandangan optimis para pejabat The Fed terkait kendali inflasi. Meski demikian, pasar saham merespons dengan kekhawatiran terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan Maret, yang kini mencapai 67% menurut instrumen FedWatch CMEGroup.

Saham-saham yang peka terhadap suku bunga, termasuk Nvidia, Apple, dan Tesla, mengalami penurunan signifikan, bergerak antara 0,7% hingga 4%. Sementara itu, saham maskapai penerbangan terpukul oleh kenaikan harga minyak dunia akibat gangguan produksi di Libya, dengan indeks maskapai penerbangan S&P 1500 terjun sebesar 4%.

Di tengah pelemahan umum, indeks sektor energi muncul sebagai pemenang dengan kenaikan 1,5%, sementara indeks sektor finansial turun sekitar 0,8%. Saham Charles Schwab dan Blackstone tercatat sebagai yang paling terpukul, masing-masing turun 3% dan 4,6%.

Para pelaku pasar kini berada dalam antisipasi terhadap bagaimana dinamika ini akan berlanjut dalam beberapa sesi ke depan, sementara mata dunia keuangan memperhatikan tanda-tanda pemulihan atau kelanjutan tekanan pada pasar saham global.

Artikel Terkait

Semester I 2025, Penumpang Internasional Tercatat 9,7 Juta Orang, Naik 9,11%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan jumlah...

Tarif AS Bikin Geger! Bursa Saham Eropa Langsung Merosot

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

Bursa Eropa Kompak Melemah, Saham Pertahanan Justru Meledak 13%!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru