Sabtu, September 13, 2025
26.5 C
Jakarta

Usai Diakuisisi Jinxin Singapore, Anak Usaha Bundamedik Siap Taklukkan Pasar IVF Indonesia dan Asean!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Morula Indonesia (MI), anak perusahaan PT Bundamedik Tbk (BMHS), resmi diakuisisi oleh Jinxin Life Asia Healthcare Investment Group Pte Ltd, perusahaan yang didirikan di Singapura (Jinxin Singapore) dan bagian dari Jinxin Fertility Group (BVI) Company Limited (Jinxin BVI). Jinxin Singapore mengakuisisi 30% saham MI dengan nilai total Rp422,030 miliar.

Setelah akuisisi ini rampung, Morula Indonesia siap menggenjot rencana bisnisnya. MI dan Jinxin Singapore berkomitmen untuk menggali potensi pasar IVF (In Vitro Fertilization) di Indonesia dan Asia Tenggara yang belum tergarap dengan baik.

Rencana ini didukung penuh oleh BMHS sebagai induk usaha Morula. Menurut dr. Ivan Rizal Sini, Komisaris Utama Bundamedik sekaligus Presiden Direktur Morula Indonesia, kolaborasi ini merupakan langkah besar dalam perjalanan Morula IVF Indonesia. “Kami sangat menyambut kolaborasi strategis ini. Kami akan menggabungkan keahlian, sumber daya, dan visi bersama untuk masa depan, serta memperkuat komitmen kami dalam Teknologi Reproduksi Berbantu,” ujarnya di Jakarta, Jumat (19/7).

Dr. Ivan menjelaskan bahwa BMHS didukung oleh jajaran dokter dan tenaga kesehatan kompeten serta teknologi medis modern. Morula, sebagai bagian dari BMHS Group, adalah pionir dalam Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) di Indonesia dan terus menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan seiring meningkatnya permintaan layanan TRB.

Morula Indonesia berdiri sejak tahun 1997 dan kini menjadi salah satu klinik TRB terbesar di Indonesia dengan 10 klinik yang tersebar di seluruh Tanah Air. Salah satu yang terbesar dan paling dikenal adalah Morula IVF Jakarta di Menteng. BMHS sendiri telah memberikan layanan kesehatan kepada keluarga Indonesia selama lebih dari 51 tahun dengan delapan jaringan Rumah Sakit Bunda Group yang tersebar di berbagai kota.

Jinxin BVI adalah grup layanan kesehatan khusus TRB dan Wanita & Anak terkemuka di China dan Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1951, Jinxin BVI memiliki rekam jejak luar biasa dalam industri medis selama lebih dari 70 tahun. Perusahaan ini adalah penyedia layanan TRB swasta terbesar di China dan Pantai Barat Amerika Serikat, serta terdaftar di Bursa Efek Hong Kong sejak Juni 2019.

Dengan fokus pada layanan TRB, Jinxin BVI terus memperluas penawarannya dan berkomitmen menyediakan layanan reproduksi terintegrasi berkualitas terbaik bagi pasiennya. Perusahaan ini memiliki enam rumah sakit dan mengelola bersama lima rumah sakit di China, dua klinik reproduksi di Hong Kong, sepuluh klinik reproduksi di Amerika Serikat, dan satu klinik reproduksi di Laos.

Proses Akuisisi Saham

Menurut Josephine Tobing, Corporate Secretary BMHS, Jinxin Singapore memborong 48.333 saham baru MI. Itu setara dengan 25% dari total modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Selain itu, Jinxin Singapore juga membeli 5% saham MI dari PT Bunda Ipiti Investama (BIPI). Untuk diketahui, BIPI merupakan salah satu pemegang saham MI.

“Pada tanggal 19 Juli 2024, para pihak telah melaksanakan transaksi,” ujar Josephine, dalam keterbukaan informasi yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (19/7).

Dari penjualan saham ini, MI mengantongi dana segar sebesar Rp351,690 miliar sedangkan BIPI meraup sekitar Rp70,340 miliar.

Josephine menjelaskan, usai transaksi tersebut, kepemilikan saham BMHS di MI mengalami dilusi. Jika sebelumnya BMHS menguasai 63%, pasca masuknya Jinxin Singapore, porsi saham BMHS berkurang menjadi 47,25% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor MI.

Kendati demikian, lanjut dia, BMHS tetap menjadi pemegang saham mayoritas di MI. “Tidak terjadi perubahan pengendalian dalam MI dimana perusahaan tetap menjadi pemegang saham mayoritas MI. Dan laporan keuangan MI tetap dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan,” tambahnya.

Sebagai informasi, kesepakatan terkait divestasi saham MI telah dicapai dan ditandatangani pada 1 April 2024. Saat itu, yang menandatangani perjanjian jual – beli saham ini antara lain adalah MI, BMHS, BIPI, Ivan Rizal Sini, Mesha Rizal Sini, dan Jinxin Fertility Group (BVI) Company Limited, (Jinxin BVI).

Namun, dalam perjalanan, terjadi perubahan. Pada tanggal 16 Juli 2024, para pihak sepakat melakukan amandemen terhadap perjanjian sebelumnya. Terjadi pengalihan hak dan kewajiban yang awalnya dipegang oleh Jinxin BVI kini dialihkan kepada Jinxin Singapore.

“Transaksi ini tidak memiliki dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Telkom Yakin Target 2025 Masih On Track, Fokus Pertumbuhan Digital dan Efisiensi Biaya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)...

Telkom Komit Bagi Dividen, Ini Bocoran Payout Ratio dari Direksi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)  – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)...

Simak! 5 Saham Top Gainers Pekan Ini, Saham Perusahaan Pelayaran (CBRE) Tertinggi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru