STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) berkolaborasi dengan S&P Dow Jones Indices (S&P DJI) baru saja meluncurkan tiga indeks saham bersama (co-branded). Ini mencakup saham-saham tercatat di BEI. Ketiga indeks tersebut meliputi S&P/IDX Indonesia ESG Tilted, S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend, dan S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities.
Kolaborasi ini menjadi kerja sama pertama antara BEI dan S&P DJI dalam pengembangan indeks inovatif yang mengukur kinerja berbagai segmen pasar di Indonesia. Selain peluncuran indeks, S&P DJI juga akan memanfaatkan kemampuannya dalam memasarkan dan memberikan lisensi berbagai indeks BEI ke seluruh dunia.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menjelaskan peluncuran tiga indeks ini diharapkan bisa memperkaya produk investasi di pasar modal Indonesia. “Harapannya, ya produk lebih beragam, investor bisa punya lebih banyak pilihan, liquidity naik, kan bisa dibikin produk lagi kan dari ETF,” ujarnya di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Irvan menilai kehadiran indeks baru ini dapat mendorong terbentuknya produk-produk turunan baru, termasuk exchange-traded fund (ETF) yang akan membuat perdagangan di pasar sekunder semakin aktif. “Ya kita sih pengennya secondary market seperti ETF secondary market itu akan lebih liquid ya. Dan juga lebih banyak produk yang bisa kita tawarkan ke investor-investor kita gitu ya,” tambahnya.
Ia optimistis kehadiran tiga indeks ini akan berdampak positif pada aktivitas transaksi di bursa. “Ya mudah-mudahan ada produk yang bisa di-create dari indeks ini, ya liquidity-nya nambah,” katanya.
Saat ditanya mengenai potensi peningkatan transaksi, Irvan mengaku belum bisa menyebutkan angka pasti. “Nah, hitungannya aku sih belum dapet info-nya ya, cuman kita berharap ini bisa nambah likuiditas lah. Walaupun likuiditasnya udah lumayan baik ya,” ujarnya.
Selain meluncurkan tiga indeks baru bersama S&P DJI, BEI juga terus menjajaki kerja sama internasional untuk memperluas inovasi produk pasar modal. “Dan harapannya juga nanti ada kolaborasi lain atau kita bikin produk lain gitu ya. Kemarin udah dengan Singapura, mungkin kita akan lihat kolaborasi lain dengan Hongkong, Thailand, dan mungkin dengan kayak index provider, S&P, yang lain gitu,” jelas Irvan.
Menurutnya, BEI kini tengah berdiskusi dengan beberapa bursa di kawasan Asia, termasuk Thailand dan Hongkong. “Kita lagi ngobrol sama Thailand ya,” katanya.
Kerja sama dengan Thailand dan Hongkong rencananya akan difokuskan pada pengembangan produk ETF. “Kalo ga salah ETF ya. Sama Hongkong juga, ETF. Selain juga ada kemungkinan produk lain ya dengan Hongkong, karena Hongkong lagi cari partner banyak,” tutur Irvan.
Ia menambahkan sejumlah kerja sama tersebut kemungkinan akan terealisasi pada tahun depan. “Tahun depan lah. Tahun depan. Udah mau habis dong tahun ini,” pungkasnya.
