Kamis, Agustus 7, 2025
29.8 C
Jakarta

Wall Street Anjlok! Dow Jeblok Hampir 300 Poin, Konflik Israel-Iran Makin Gawat?

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Selasa (17/6/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (18/6/2025) WIB. Ketegangan yang terus memanas antara Israel dan Iran membuat investor semakin cemas, ditambah data penjualan ritel yang mengecewakan.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) turun 299,29 poin atau 0,7% menjadi 42.215,8. Indeks S&P 500 (SPX) 500 melemah 50,39 poin atau 0,84% mencapai 5.982,72. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, ambruk 180,12 poin atau 0,91% ke posisi 19.521,09.

Kondisi geopolitik menjadi sorotan utama. Konflik Israel-Iran memasuki hari kelima dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Presiden Donald Trump kembali melontarkan pernyataan keras melalui akun Truth Social.

“Kami tahu persis di mana ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Dia target mudah, tapi aman di sana. Kami tidak akan menghabisinya (membunuh!), setidaknya untuk saat ini,” tulis Trump. “Tapi kami tidak ingin ada rudal yang ditembakkan ke warga sipil atau tentara Amerika. Kesabaran kami mulai habis.”

Trump juga dilaporkan telah menggelar pertemuan dengan tim keamanan nasional di Gedung Putih. Pentagon pun mulai menggerakkan aset militer ke Timur Tengah untuk memperkuat pertahanan dan menambah opsi militer yang tersedia bagi Trump.

Sebelumnya, pada hari Senin, Trump menyarankan semua orang agar segera meninggalkan Teheran. Ia juga memutuskan keluar lebih awal dari KTT G7 di Kanada untuk menangani krisis, tanpa mencapai kesepakatan dagang dengan beberapa negara anggota.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Trump sempat menawarkan gencatan senjata kepada Iran dan Israel. Namun Trump menegaskan kepergiannya dari G7 “tidak ada hubungannya dengan gencatan senjata. Ini lebih besar dari itu.”

Jim Reid, Strategis dari Deutsche Bank, menyebut situasinya masih belum jelas. “Kita semua seperti berada dalam ketidakpastian, apakah ada hasil konkret dari KTT tersebut atau apakah Trump mengisyaratkan informasi baru lewat unggahannya dan kepergiannya yang mendadak dari G7,” tulisnya.

Harga minyak dunia ikut melonjak setelah sebelumnya sempat turun. Ketegangan kembali meningkat, mendorong harga minyak jenis West Texas Intermediate dan Brent masing-masing naik lebih dari 4%.

Sementara itu, investor juga mencerna data penjualan ritel AS yang mengecewakan. Konsumsi rumah tangga pada Mei tercatat turun 0,9%, lebih buruk dari perkiraan penurunan 0,6% oleh Dow Jones.

“Ekonomi sedang melambat, konsumen kini lebih memilih menabung daripada belanja, karena mereka khawatir dengan apa yang akan terjadi,” kata Chris Rupkey, Kepala Ekonom Fwdbonds.

Data ini muncul menjelang pertemuan The Fed pekan ini. Mayoritas pelaku pasar memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga. Namun, laporan konsumsi yang lemah bisa memberi ruang bagi The Fed untuk mengambil sikap lebih dovish.

“Saya rasa harus ada nada dovish yang mengakui pelemahan ekonomi,” ujar Ross Mayfield, Investment Strategist di Baird, kepada CNBC. “Rapat bulan Juli bisa menjadi momen penting, meskipun pasar belum memperkirakannya.”

Mengacu pada alat FedWatch milik CME Group, pasar saat ini memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini, mulai pada pertemuan The Fed bulan September.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Saham Swiss Melemah Saat Pejabat Negara Bertolak ke AS Bahas Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru