STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir bervariasi pada penutupan perdagangan Rabu (24/1/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (25/1/2024). Saham Netflix menjadi katalisator utama penguatan indeks S&P 500.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS berakhir tergelincir 99,06 poin atau 0,26% ke posisi 37.806,39. Sebaliknya, indeks S&P 500 (SPX) menguat 0,08% menjadi 4.868,55, mencatat rekor penutupan baru sepanjang masa. Indeks komposit Nasdaq (IXIC), juga menguat 55,98 poin atau sekitar 0,36%, berakhir di angka 15.481,92.
Melemahnya indeks Dow Jones dipengaruhi oleh penurunan saham Verizon dan 3M lebih dari dua persen setelah laporan laba. Meskipun indeks Dow Jones mengalami penurunan, indeks S&P 500 mencatat rekor angka penutupan sesi keempat beruntun. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan saham perusahaan penyedia layanan video streaming, Netflix, yang melonjak sebesar 10,70%. Lonjakan ini terjadi setelah Netflix mengumumkan pertambahan pelanggan yang melebihi ekspektasi.
Sementara itu, saham Microsoft mengalami kenaikan hampir satu persen, mendorong valuasi pasarnya melampaui US$ 3 triliun untuk pertama kalinya. Saham Meta juga naik 1,4%, membawa kapitalisasi pasar induk Facebook di atas US$1 triliun.
Dua saham tersebut, bersama dengan kinerja kuat perusahaan teknologi kapitalisasi besar, memperkuat indeks S&P 500 menuju rekor tertinggi dan mengkonfirmasi tren pasar bullish baru.
Indeks komposit Nasdaq juga berakhir di teritori positif, dipicu oleh kenaikan indeks Philadelphia SE Semiconductor sebesar 1,5%. Peningkatan ini seiring lonjakan saham perusahaan semikonduktor ASML sebesar 9,72%, yang mengumumkan hasil laba kuartalan yang positif.