STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia terbang tinggi pada penutupan perdagangan Rabu (24/1/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (25/1/2024) WIB. Ini dipicu oleh penurunan drastis pada cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2024 ditutup 72 sen atau sekitar 1%, menjadi US$75,09 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret 2024 berakhir melesat 49 sen atau sekitar 0,6%, mencapai US$80,04 per barel di London ICE Futures Exchange.
Kenaikan tersebut dipicu oleh penurunan signifikan dalam cadangan minyak AS yang dilaporkan oleh Energy Information Administration (EIA) pada Rabu. Menurut laporan tersebut, cadangan minyak AS turun sebanyak 9,2 juta barel pekan lalu. Jumlah ini jauh lebih tinggi daripada perkiraan analis yang hanya sekitar 2,2 juta barel. Penurunan tersebut dianggap sebagai yang terbesar dalam beberapa waktu, memberikan dampak positif terhadap harga minyak dunia.
Produksi minyak AS juga mengalami penurunan drastis menjadi 12,3 juta barel per hari pekan lalu. Cuaca dingin ekstrem menjadi salah satu faktor penurunan produksi ini. Dua pekan silam, produksi minyak AS mencapai rekor tertinggi sebesar 13,3 juta barel per hari.
Dengan adanya penurunan cadangan yang mencolok dan penurunan produksi, pasar minyak dunia saat ini berada dalam situasi yang menguntungkan bagi para produsen dan eksportir minyak. Kenaikan harga ini dapat memberikan dorongan positif terhadap perekonomian negara-negara pengekspor minyak, sementara konsumen perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan kenaikan harga bahan bakar.