STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Rabu (13/3/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (14/3/2024). Bursa saham Amerika Serikat (AS) itu, meninggalkan rekor yang dicapai sehari sebelumnya, karena pergerakan saham Nvidia mereda, tak lagi reli seperti kemarin.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup bertambah 37.83 poin, atau 0.1%, menjadi 39,043.32.. Berbanding terbalik dengan indeks S&P 500 (SPX) yang berkurang 9,96 poin atau 0.19% menjadi 5,165.31. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq (IXIC), juga kehilangan 87,87 poin atau 0.54% menjadi 16,177.77.
Saham Nvidia turun 1.1%. Saham Meta Platforms merosot 0.8%, dan Apple tergerus sekitar 1.2%. Sedangkan ETF Semikonduktor VanEck (SMH) tergelincir sekitar 2% untuk sesinya yang ketiga kalah dalam empat sesi. Sektor teknologi informasi menukik sekitar 1.1%.
“Pelaku pasar mengambil keuntungan di sektor teknologi setelah kinerja yang luar biasa [Selasa] kemarin, tetapi sentimen terhadap kecerdasan buatan/pusat data tetap bullish, dan masih banyak antisipasi untuk konferensi Nvidia GTC,” tulis pendiri dan presiden Vital Knowledge, Adam Crisafulli, pada hari Rabu.
Wall Street keluar dari sesi yang menguntungkan, dengan S&P 500 dan Nasdaq melonjak lebih dari 1% pada hari Selasa, setelah data inflasi AS bulan Februari sekitar sejalan dengan ekspektasi. Inflasi inti, yang menghilangkan makanan dan energi dari bacaan utama, meningkat lebih dari yang diperkirakan bulan lalu.
“Saya pikir melihat angka CPI [headline] kemarin memberikan lega, tetapi orang masih berhati-hati tentang data yang mendasarinya,” kata Ayako Yoshioka, manajer portofolio senior di Wealth Enhancement Group. “Dalam jangka pendek, narasi makro seputar Federal Reserve akan menjadi isu utama.”
Yoshioka mengatakan, Wall Street akan tetap waspada terhadap bagaimana bank sentral akan melanjutkan kebijakan moneter pada pertemuan berikutnya yang dimulai pada 19 Maret. Dia berharap Ketua Fed Jerome Powell akan mengulangi pandangan yang berbasis data dan nada yang lebih netral.
“Ketika Anda melihat di bawah permukaan, hal-hal sedikit lebih lengket dari yang orang harapkan,” ujar Yoshioka, menunjuk pada kenaikan biaya jasa dalam cetakan CPI terbaru.
Saham Dollar General turun 14% setelah pengecer diskon itu merilis hasil kuartal keempatnya. Investor akan mendapatkan lebih banyak data inflasi pada hari Kamis dalam bentuk indeks harga produsen untuk bulan Februari.