Senin, Agustus 11, 2025
28.8 C
Jakarta

Wall Street Kompak Jatuh Berguguran! Dow Turun 114 Poin, S&P 500 Akhiri Tren Kenaikan 6 Hari

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak jatuh berguguran pada penutupan perdagangan Selasa (20/5/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (21/5/2025) WIB, Reli saham teknologi yang selama ini mengangkat pasar mulai kehilangan tenaga.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) turun 114,83 poin atau 0,27% menjadi 42.677,24.. Indeks S&P 500 (SPX) 500 melemah  23,14 poin atau 0,39% dan berakhir di level 5.940,46. Penurunan ini sekaligus mengakhiri reli enam hari berturut-turut yang sempat mencatatkan rekor kenaikan terpanjang sejak awal bulan ini. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, tergelincir 72,75 poin atau 0,38% ke posisi 19.142,71.

Pelemahan indeks ini terjadi seiring aksi jual di saham-saham teknologi yang selama ini jadi motor penggerak pasar. Sektor teknologi turun 0,5%.

Saham Nvidia turun 0,9%. Saham perusahaan besar lainnya seperti Advanced Micro Devices, Meta Platforms, Apple, dan Microsoft juga mengalami penurunan.

Selama lima minggu terakhir, pasar saham memang mencatatkan pemulihan tajam setelah tertekan oleh kekhawatiran soal tarif. Sejak menyentuh titik terendah pada April lalu, indeks S&P 500 telah melonjak lebih dari 20%.

Namun, laju penguatan mulai tertahan. Saat ini, S&P 500 hanya berjarak sekitar 3% dari rekor tertingginya.

Menurut Bill Northey, Investment Director di U.S. Bank Wealth Management, pasar masih menanti kejelasan dari sejumlah negosiasi dagang yang tengah berlangsung.

“Saya pikir pertimbangan terbesar saat ini adalah adanya pelemahan akibat pengumuman tarif, reli besar setelah adanya pelonggaran kebijakan tarif, dan kini pasar menunggu kejelasan,” kata Northey kepada CNBC.

Ia menambahkan investor saat ini berada dalam kondisi “optimisme tanpa kejelasan”.

Di sisi lain, saham Tesla justru naik 0,5% usai pernyataan CEO Elon Musk yang menegaskan komitmennya memimpin perusahaan mobil listrik tersebut untuk lima tahun ke depan.

“Ya, sama sekali tidak ada keraguan soal itu,” ujar Musk dalam wawancaranya di Qatar Economic Forum yang digelar Bloomberg di Doha.

Sementara itu, upaya Presiden Donald Trump untuk meloloskan rancangan undang-undang pajak mendapat hambatan. Beberapa anggota Partai Republik di DPR menolak mendukung aturan tersebut karena keberatan atas batasan potongan pajak negara bagian dan lokal.

Penolakan ini mengancam kelangsungan undang-undang pajak yang diharapkan Trump bisa disahkan sebelum libur Memorial Day akhir pekan ini.

Artikel Terkait

Wall Street Kompak Menguat, Nasdaq Cetak Rekor Usai Saham Apple Melejit

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan...

Bursa Eropa Menguat di Tengah Kabar Rencana AS-Rusia Akhiri Perang Ukraina

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

Hampir Semua Bursa Saham Asia Tumbang, Nikkei Jadi Pengecualian dengan Lonjakan Tajam

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Mayoritas bursa saham Asia-Pasifik ditutup melemah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru