Minggu, November 2, 2025
25.4 C
Jakarta

Wall Street Kompak Melemah, Tapi Optimisme Pasar Masih Terjaga!

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan Kamis (30/10/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (31/10/2025) WIB.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York turun 109,88 poin atau 0,23% ke posisi 47.522,12. Indeks S&P 500 (SPX) melemah 68,25 poin atau 0,99% menjadi 6.822,34. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, anjlok 377,329 poin atau 1,58% ke level 23.581,144.

Tekanan datang dari aksi jual saham teknologi besar seperti Meta, Microsoft, dan Nvidia di tengah kekhawatiran meningkatnya biaya investasi untuk kecerdasan buatan (AI). Meta bahkan mencatat penurunan harian terbesar dalam tiga tahun terakhir.

Namun, sentimen pasar membaik setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan. Keduanya sepakat melakukan gencatan dagang selama satu tahun yang meredakan kekhawatiran investor terhadap perang dagang baru. Trump memangkas tarif fentanyl asal China sebesar 10%, sehingga total bea impor China turun menjadi sekitar 47%. Beijing juga sepakat menunda pembatasan ekspor mineral langka selama satu tahun.

Dengan penguatan di akhir pekan ini, indeks utama Wall Street berada di jalur positif untuk pekan dan bulan Oktober. S&P 500 naik 0,45% sepanjang pekan, sementara Nasdaq dan Dow masing-masing menguat sekitar 1,6% dan 0,7%.

Secara bulanan, Oktober mencatat kinerja positif di tengah volatilitas pasar. S&P 500 naik 2%, Nasdaq melonjak 4,1%, dan Dow Jones menguat 2,4%. Jika tren ini berlanjut, Dow akan menutup bulan dengan kenaikan enam bulan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 2018.

Di sisi lain, kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average naik 17 poin atau 0,05%. S&P 500 futures menguat 0,5%, sedangkan Nasdaq 100 futures melonjak 1%.

Saham Amazon melesat lebih dari 13% setelah perusahaan e-commerce tersebut melaporkan pendapatan dari bisnis komputasi awan (cloud) tumbuh 20% pada kuartal ketiga. Angka ini melampaui ekspektasi analis Wall Street. Sementara itu, saham Apple naik sekitar 3% berkat hasil kuartal keuangan keempat yang kuat dan prospek cerah untuk kuartal Desember.

Saham Netflix juga menguat lebih dari 3% setelah mengumumkan pemecahan saham (stock split) 10 banding 1.

Courtney Garcia, Senior Wealth Advisor di Payne Capital Management, menilai kinerja positif para raksasa teknologi mencerminkan ketahanan ekonomi Amerika Serikat di tengah ketidakpastian. “Kita sedang berada di periode ketika pemerintah tutup sementara… jadi kita benar-benar harus melihat laporan keuangan ini dan menilai bagaimana kondisi perusahaan serta konsumennya. Fakta bahwa semuanya masih menunjukkan hasil positif, menurut saya ini pertanda baik bagi ekonomi ke depan,” ujar Garcia kepada CNBC.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Melonjak Hampir 2% Usai The Fed Pangkas Suku Bunga dan AS-Cina Capai Gencatan Dagang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tajam pada penutupan...

Bursa Asia Menguat Usai Gencatan Dagang Trump-Xi, Nikkei Tembus Rekor Baru

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak menguat pada...

Trump Pangkas Tarif Fentanyl China Jadi 10%, Beijing Tunda Pembatasan Ekspor Rare Earths

STOCKWATCH.ID (SEOUL) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memangkas...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru