Selasa, September 30, 2025
28.9 C
Jakarta

Wall Street Menguat, Saham Nvidia Bangkit Lagi dan EA Meroket karena Isu Akuisisi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (29/9/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (30/9/2025) WIB. Pada pekan sebelumnya saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) sempat mengalami tekanan.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York mengalami kenaikan 68,78 poin atau 0,15%, menutup sesi di 46.316,07. Indeks S&P 500 (SPX) bertambah 17,51 poin atau 0,26% menjadi 6.661,21. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, naik 107,09 poin atau 0,48% ke posisi 22.591,15.

Saham Nvidia menjadi sorotan setelah lonjakan saham AI minggu lalu sempat memudar. Nvidia ditutup naik sekitar 2%. Saham AI lain seperti Advanced Micro Devices dan Micron Technology masing-masing naik lebih dari 1% dan 4%.

Electronic Arts (EA) mencatat lonjakan 4,5% setelah mengumumkan rencana untuk menjadi perusahaan privat dalam kesepakatan senilai US$55 miliar. “M&A di AS tahun ini telah melampaui US$1 triliun, naik 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” catat Goldman Sachs.

Venu Krishna, Kepala Strategi Saham AS di Barclays, menilai investasi modal di sektor AI masih menjadi pendorong pasar. “Cerita capex AI menunjukkan tidak ada tanda melambat. Industri lain juga mendapat manfaat dari gelombang belanja infrastruktur AI,” katanya. Krishna menambahkan, “Konsentrasi memerlukan kewaspadaan, tapi dengan AI menjadi fokus pertumbuhan global, S&P 500 tetap berada di posisi baik dibandingkan indeks lain karena proporsi saham teknologi yang tinggi.”

Selain itu, investor mengawasi kemungkinan penutupan pemerintah AS menjelang batas waktu pendanaan pekan ini. Departemen Tenaga Kerja AS memperingatkan tidak akan merilis data ekonomi, termasuk laporan nonfarm payroll September, jika shutdown terjadi. Presiden Donald Trump juga memperingatkan kemungkinan pemecatan massal pekerja federal jika pemerintah berhenti beroperasi. “Kami akan memotong banyak orang yang bisa dipotong secara permanen,” katanya, sambil menambahkan, “Saya lebih suka tidak melakukannya.”

Secara historis, shutdown pemerintah tidak terlalu berdampak pada pasar, namun sentimen bisa terganggu jika keterlambatan data ekonomi mengaburkan pandangan tentang suku bunga Federal Reserve.

Meski begitu, pasar masih berada di jalur kenaikan moderat untuk bulan September. S&P 500 naik lebih dari 3%, Dow Jones bertambah hampir 2%, dan Nasdaq memimpin dengan reli lebih dari 5% sepanjang bulan ini.

Artikel Terkait

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Farmasi dan Lufthansa jadi Pendorong

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

Saham Sony Financial Group Melonjak 15% di Hari Perdana, Bursa Asia Tutup Bervariasi

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

Wall Street Bangkit Lagi Usai 3 Hari Lesu, Tapi Mingguan Masih Melemah

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru