Rabu, Agustus 6, 2025
32.2 C
Jakarta

Wall Street Terpuruk! Dow Anjlok 250 Poin, S&P 500 Merosot 1% di Tengah Aksi Jual!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali melemah pada penutupan perdagangan Selasa (18/3/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (19/3/2025) WIB. Pelemahan ini terjadi setelah dua sesi sebelumnya mencatatkan kenaikan. Indeks saham utama di AS tertekan akibat aksi jual yang masih berlanjut.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York turun 260,32 poin atau 0,62% menjadi 41.581,31. Indeks S&P 500 (SPX) melemah 60,45 poin atau 1,06% mencapai 5.614,66. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, anjlok 304,54 poin atau 1,71% ke 17.504,12.

Dengan penurunan ini, S&P 500 semakin mendekati level koreksi setelah turun 8,6% dari titik tertingginya pada Februari lalu. Koreksi terjadi ketika indeks turun setidaknya 10% dari level tertinggi terbarunya.

Saham Tesla menjadi salah satu yang paling terpukul dalam koreksi pasar belakangan ini. Pada Selasa, saham produsen kendaraan listrik tersebut anjlok lebih dari 5% setelah RBC Capital Markets memangkas target harganya. Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya persaingan di industri kendaraan listrik. Dalam sebulan terakhir, saham Tesla sudah terkoreksi lebih dari 36%.

Tekanan juga dialami saham teknologi lainnya. Palantir turun hampir 4%, sementara Nvidia melemah lebih dari 3%. ETF sektor teknologi, Technology Select Sector SPDR Fund (XLK), juga turun lebih dari 1%.

“Sepertinya pasar sedang bergerak ke sektor yang sebelumnya kurang menarik dan keluar dari sektor yang sudah menguat dalam beberapa tahun terakhir. Mungkin ini yang sedang terjadi,” kata Rhys Williams, Chief Investment Officer di Wayve Capital.

Selain itu, investor masih mencermati kebijakan tarif Presiden Donald Trump. “Pasar akan tetap bergejolak hingga keputusan tarif pada 2 April nanti,” tambah Williams.

Pelemahan ini terjadi setelah Wall Street mencatatkan dua sesi penguatan berturut-turut. Sebelumnya, pasar sempat mengalami tekanan akibat data ekonomi yang lemah dan kebijakan tarif Trump yang tidak menentu.

Meskipun sempat pulih pada akhir pekan lalu, Nasdaq masih berada dalam zona koreksi. Ketiga indeks utama masih mencatatkan kinerja negatif sepanjang tahun ini, menegaskan besarnya tekanan di pasar saham.

Fokus investor kini tertuju pada pertemuan kebijakan The Federal Reserve yang berlangsung selama dua hari. Pada Rabu, bank sentral AS akan mengumumkan keputusan suku bunga, diikuti konferensi pers Ketua The Fed, Jerome Powell.

Berdasarkan data CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan peluang 99% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap. Namun, investor tetap mencermati pernyataan Powell untuk mencari petunjuk mengenai kebijakan moneter ke depan.

Artikel Terkait

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

Saham Chip Eropa Merosot Usai Trump Ancam Tarif Baru

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis...

Bursa Asia Naik, Meski Trump Ancam Naikkan Tarif Impor India

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru