STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia terbang tinggi pada penutupan perdagangan Kamis (14/12/2023) waktu setempat atau Jumat pagi (15/12/2023) WIB. Melambungnya harga komoditas ini dipicu oleh melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2024 ditutup lebih tinggi US$2,11 atau sekitar 3% menjadi US$71,58 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari 2024 bertambah US$2,35 atau 3,2% menjadi US$76,61per barel di London ICE Futures Exchange.
Nilai tukar dolar AS merosot ke level terendah dalam empat bulan terakhir usai The Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,50%. Bank Sentral Negeri Paman Sam tersebut memberi sinyal bahwa siklus peningkatan suku bunga sudah selesai. Di lain sisi, pada 2024 akan terjadi penurunan biaya pinjaman. Dolar AS yang letoi bikin harga minyak menjadi lebih murah bagi pembeli asing.
Perkasanya harga minyak mentah dunia juga terpengaruh laporan bulanan International Energy Agency (EIA) yang mengungkap bahwa konsumsi minyak mentah dunia akan mengalami lonjakan sekitar 1,1 juta per hari tahun depan. Angka ini lebih tinggi 130.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya.