STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia melanjutkan penguatan untuk sesi ketiga berturut-turut pada penutupan perdagangan Jumat (26/1/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (27/1/2024) WIB. Melonjaknya harga komoditas ini antara lain didorong oleh penurunan cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2024 ditutup mendaki sebesar 65 sen, atau sekitar 0,8%, menjadi US$78,01 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret 2024 berakhir melonjak sebesar US$1,12 atau sekitar 1,4%, menjadi US$83,55 per barel di London ICE Futures Exchange.
Dalam kurun waktu seminggu terakhir, harga minyak dunia telah meningkat sebanyak enam persen. Ini terutama karena penurunan cadangan minyak AS sebanyak 9,2 juta barel pekan lalu, jauh lebih tinggi dari perkiraan para analis.
Selain itu, harga minyak dunia juga mendapat dorongan dari pertumbuhan ekonomi yang positif di AS pada kuartal terakhir 2023, serta stimulus ekonomi yang diberikan oleh pemerintah Tiongkok.
Namun, laporan dari perusahaan jasa perminyakan Baker Hughes juga mencatat penambahan dua fasilitas pemboran minyak yang aktif di AS pada pekan lalu, sehingga totalnya mencapai 499 fasilitas.
Kenaikan harga minyak dunia ini menjadi sinyal positif bagi pasar energi global, namun tetap menjadi perhatian karena potensi perubahan kondisi geopolitik dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pasokan dan permintaan minyak dunia.