STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga minyak dunia stabil pada penutupan perdagangan hari Senin (27/5/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (28/5/2024) WIB. Pasar menantikan rapat OPEC+ yang akan berlangsung pada 2 Juni. Dalam rapat tersebut, produsen diperkirakan akan membahas kelanjutan pemotongan produksi sukarela hingga akhir tahun.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 13 sen menjadi US$77,85 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli menguat 11 sen menjadi US$82,23 per barel pada pukul 00:36 GMT. Kontrak yang lebih aktif untuk pengiriman Agustus naik 13 sen menjadi US$81,97 per barel di London ICE Futures Exchange.
Libur umum di AS dan Inggris pada hari Senin membuat perdagangan relatif tipis. Rapat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, dijadwalkan ulang menjadi 2 Juni dan akan diadakan secara online. Dalam rapat tersebut, produsen akan membahas perpanjangan pemotongan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga paruh kedua tahun ini. Tiga sumber dari negara-negara OPEC+ mengatakan perpanjangan ini kemungkinan besar akan dilakukan.
Jika digabungkan dengan pemotongan produksi sebesar 3,66 juta barel per hari yang berlaku hingga akhir tahun, total pemotongan produksi ini setara dengan hampir 6% dari permintaan minyak global. OPEC memperkirakan permintaan minyak tahun ini akan tetap kuat dengan pertumbuhan sebesar 2,25 juta barel per hari. Namun, Badan Energi Internasional memperkirakan pertumbuhan yang jauh lebih lambat sebesar 1,2 juta barel per hari.
Analis dari ANZ mengatakan bahwa mereka akan memperhatikan penggunaan bensin karena belahan bumi utara memasuki musim panas, yang secara tradisional merupakan musim puncak untuk liburan berkendara. “Meskipun perjalanan liburan di AS diperkirakan akan mencapai puncak pasca-COVID, efisiensi bahan bakar yang meningkat dan kendaraan listrik dapat membuat permintaan minyak tetap lembut,” kata para analis. Namun, mereka menambahkan bahwa hal tersebut bisa diimbangi oleh meningkatnya perjalanan udara.
Pasar juga akan mengamati indeks pengeluaran konsumsi pribadi AS minggu ini untuk mendapatkan lebih banyak sinyal tentang kebijakan suku bunga. Indeks ini akan dirilis pada 31 Mei dan dilaporkan sebagai ukuran inflasi yang disukai oleh Federal Reserve AS.