Rabu, September 24, 2025
25.9 C
Jakarta

Terungkap! Ini Pemicu Wall Street Turun Berjamaah

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa saham Wall Street kompak turun pada penutupan perdagangan Selasa (23/7/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (24/7/2024) WIB.

Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS kehilangan 57,35 poin atau 0,14% menjadi 40.358,09. Setali tiga uang, Indeks S&P 500 (SPX), jatuh 8,67 poin atau 0,16% mencapai 5.555,74. Nasib serupa juga menimpa Indeks komposit Nasdaq (IXIC), melorot 10,22 poin atau 0,06% menyentuh 17.997,35.

Investor terus mengevaluasi laporan pendapatan kuartal kedua terbaru. Google (induk perusahaan Alphabet) dan Tesla dijadwalkan melaporkan hasilnya setelah penutupan pasar. Laporan ini akan menjadi pandangan pertama mengenai kinerja nama-nama besar teknologi dalam tiga bulan terakhir.

Greg Bassuk, CEO AXS Investments, mengatakan ini mencerminkan pola tahan investor saat mereka mencerna kombinasi pendapatan, data ekonomi, dan perkembangan politik di AS. Faktor-faktor ini akan terus menggerakkan aktivitas investor dalam beberapa minggu ke depan, tambahnya.

Saham UPS merosot 12% setelah melaporkan hasil kuartal kedua yang tidak memenuhi ekspektasi. Ini menjadikannya hari terburuk dalam catatan mereka. Sementara itu, General Motors melampaui ekspektasi analis, tetapi sahamnya turun 6,4% karena perusahaan otomotif tersebut menunda rencana untuk kendaraan listrik dan otonomnya.

Meskipun ada kekecewaan ini, musim pendapatan dimulai dengan baik. Sekitar 20% dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartal kedua. Dari jumlah itu, 80% di antaranya melampaui ekspektasi, menurut data FactSet.

Pergerakan ini mengikuti hari kemenangan di Wall Street. Saham teknologi pulih dari penjualan minggu lalu. Russell 2000 yang berfokus pada saham berkapitalisasi kecil juga naik pada hari Senin. Ini menambah keuntungan minggu lalu. Ini dianggap sebagai tanda bahwa pedagang memindahkan uang mereka ke kelompok ini dari nama-nama Big Tech yang telah mengalami kenaikan besar tahun ini.

Perpindahan ke saham berkapitalisasi kecil juga terjadi saat investor semakin bersemangat bahwa Federal Reserve akan segera mulai menurunkan suku bunga. Langkah ini dianggap sangat membantu bagi perusahaan yang lebih kecil dan lebih berorientasi siklus.

Artikel Terkait

Wall Street Tertekan, Saham Teknologi AI Tersandung, Powell Sentil Harga Saham Kemahalan

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup melemah pada perdagangan hari...

Bursa Eropa Menguat, Kingfisher Meroket 14% Usai Naikan Proyeksi

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

Bursa Asia Ditutup Bervariasi, Taiwan Catat Rekor Tertinggi Usai Reli Teknologi

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru