STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa Saham Eropa berakhir terpuruk pada penutupan perdagangan hari Rabu (4/9/2024) waktu setempat.
Mengutip CNBC International, Indeks regional Stoxx 600, yang melacak kinerja saham-saham di seluruh Eropa, turun tajam sebesar 1%. Hampir semua sektor dan bursa utama berada di zona merah.
Saham teknologi memimpin kerugian dengan penurunan 3,2%, diikuti oleh sektor barang rumah tangga yang anjlok 2%. Penurunan ini mengikuti jejak bursa Wall Street dan pasar Asia yang juga mencatatkan kerugian besar.
Saham ASML, raksasa chip asal Belanda, anjlok hingga 6,1%. Sementara itu, ASM International, perusahaan teknologi lainnya, turun 5,5%. Aksi jual besar-besaran ini dipicu oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang melambat, terutama setelah laporan manufaktur AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Di Wall Street, Nvidia mencatat penurunan terbesar dalam kapitalisasi pasar sepanjang sejarah, jatuh lebih dari 9% dalam satu sesi. Tekanan ini juga memukul saham-saham semikonduktor lainnya, menyebabkan penurunan tajam di sektor teknologi secara keseluruhan.
Keadaan ini juga berdampak pada pasar Asia. Indeks Nikkei 225 di Jepang jatuh 3,19%, memimpin kerugian di Asia. Indeks Topix juga turun 2,79%, memperlihatkan sentimen negatif yang meluas.
Freddie Lait, Chief Investment Officer dari Latitude Investment Management, menyatakan bahwa kondisi pasar saat ini lebih dipengaruhi oleh momentum dan perdagangan teknis daripada fundamental jangka panjang. “Saya tidak berpikir kita punya kejelasan apakah ekonomi AS benar-benar melambat atau hanya pertumbuhan yang berkurang,” ujarnya dalam wawancara dengan CNBC.
Sementara itu, saham Volvo Cars merosot lebih dari 4% setelah analis BNP Paribas menurunkan peringkat mereka terhadap perusahaan otomotif asal Swedia tersebut. Volvo juga mengumumkan rencana untuk mengurangi target penjualan mobil listrik sepenuhnya dari 100% menjadi 90-100% pada tahun 2030. Perubahan ini disebabkan oleh kondisi pasar yang berubah serta permintaan konsumen yang bergeser.
Investor juga mencermati perkembangan di industri otomotif, di mana Volkswagen tengah mengadakan rapat besar dengan serikat pekerja untuk membahas kemungkinan penutupan pabrik domestik.