Sabtu, April 19, 2025
32.3 C
Jakarta

Minyak Dunia Anjlok Lagi! Harga Longsor di Bawah US$70 per Barel, Terendah 9 Bulan!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali merosot tajam pada penutupan perdagangan hari Rabu (4/9/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (5/9/2024) WIB. , Harga minyak mentah AS merosot lebih dari 1%, bertengger di bawah US$70 per barel. Ini menjadi level terendah dalam sembilan bulan terakhir, memicu spekulasi bahwa OPEC+ bisa menunda rencana peningkatan produksi yang dijadwalkan bulan depan.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ambruk US$1,14 atau 1,62%, menjadi US$69,20 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November tergelincir US$1,05, atau 1,42%, mencapai US$72,70 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah AS (West Texas Intermediate) mencatat harga terendah dalam sesi perdagangan di angka US$68,83 per barel, level yang belum terlihat sejak 13 Desember. Penurunan ini terjadi setelah sebelumnya minyak merosot lebih dari 4% pada hari Selasa, dan kini seluruh kenaikan harga minyak sepanjang 2024 sudah terhapus.

Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan permintaan minyak yang tidak pasti serta gangguan pasokan yang dianggap tidak signifikan. Menurut Svetlana Tretyakova, analis senior di Rystad Energy, “Semua mata kini tertuju pada OPEC+ hingga mereka memperjelas strateginya.”

Tekanan terhadap harga minyak semakin besar setelah data aktivitas manufaktur yang lemah di AS dan China menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Pasar saham juga ikut terguncang, dengan indeks S&P 500 mencatat hari terburuknya sejak awal Agustus.

Kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets, Helima Croft, mengatakan bahwa lemahnya permintaan dari China menjadi faktor utama yang menekan harga minyak sepanjang tahun ini. “Permintaan China mengecewakan—terlihat dari impor yang lebih rendah dan penurunan tingkat pemanfaatan kilang.”

Di tengah tekanan ini, rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak pada bulan Oktober kini dipertanyakan. Delapan anggota OPEC+ dikabarkan masih berencana menaikkan produksi sebesar 180.000 barel per hari, namun ada kemungkinan rencana tersebut akan ditunda jika kondisi pasar tidak mendukung.

Namun, beberapa analis optimis bahwa harga minyak akan pulih. UBS memperkirakan harga Brent akan kembali naik ke US$80 per barel dalam beberapa bulan ke depan. “Kami merekomendasikan investor untuk tidak terlalu khawatir dan memanfaatkan penurunan harga ini,” kata Giovanni Staunovo, seorang ahli strategi di UBS.

Artikel Terkait

Harga Emas Tembus US$3.300, Investor Panik Cari Aman dari Perang Tarif AS-Tiongkok

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru...

Harga Minyak Dunia Naik US$1 Usai AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Tiongkok

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia naik lebih...

Harga Emas Naik Lagi! Ketegangan Tarif dan Dolar Melemah Jadi Pendorong

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik pada penutupan perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>