STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau disebut BRI mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif sepanjang tahun 2024, BRI berhasil mencetak laba bersih konsolidasi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp60,154 triliun (Rp399 per saham) pada 2024, naik 0,09% dari Rp60,099 triliun (Rp398 per saham) pada 2023.
Menurut laporan keuangan BBRI per Desember 2024 yang diumumkan, Rabu (12/2/2025), pendapatan bunga bersih dan pendapatan premi bersih konsolidasi mengalami peningkatan 4,12% dari Rp139,563 triliun menjadi Rp145,307 triliun. Laba operasional BBRI tumbuh 2,27% dari Rp76,835 triliun menjadi Rp78,581 triliun pada 2024.
Hingga akhir Desember 2024 tercatat BBRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.298,32 triliun atau tumbuh 7,07% dari Rp1.212,58 triliun per 31 Desember 2023. Perseroan tetap mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkannya.
Hingga akhir Desember 2024 tercatat rasio Gross Non Performing Loan (NPL) dan Net NPL BBRI terkendali masing-masing 2,94% dan 0,75%, dibandingkan tahun 2023 masing-masing sebesar 3,12% dan 0,76%.
Dari sisi liabilities, BBRI mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.365,45 triliun hingga akhir Desember 2024 atau tumbuh 0,52% dari Rp1.358,33 triliun per akhir Desember 2023.
BBRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai, dimana tercatat LDR (Loan to Deposit Ratio) pada akhir Desember 2024 tercatat sebesar 89,39%. Dari sisi permodalan, BBRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 24,41%.
Dari sisi operasional, BBRI mampu untuk terus meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal tersebut tercermin dari rasio Cost to Income Ratio (CIR) yang terus membaik. CIR BBRI pada akhir Desember 2024 tercatat 36,97% atau lebih baik dibandingkan CIR pada akhir Desember 2023 sebesar 37,74%.