Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Bursa Saham Asia Rontok! BOJ Bikin Kejutan, India & Korea Dihantam Tarif Trump!

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (31/7/2025) waktu setempat. Pelemahan ini terjadi di tengah sikap Bank of Japan (BoJ) yang tetap mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek di level 0,5%. Keputusan ini sudah sesuai ekspektasi pasar karena BoJ sudah empat kali berturut-turut tidak mengubah suku bunganya.

Mengutip CNBC International, investor juga mencermati kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang menerapkan tarif baru atas impor dari Korea Selatan dan India. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif umum sebesar 15% untuk produk Korea Selatan dan 25% untuk produk asal India. Ada juga “penalti tambahan” yang belum dijelaskan secara rinci.

Imbas dari keputusan ini langsung terasa di pasar. Nilai tukar yen Jepang menguat dan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang turut naik.

Di Korea Selatan, saham-saham otomotif terkena tekanan usai pengumuman tarif tersebut. Meskipun begitu, saham Samsung Electronics naik tipis meski laba kuartal kedua tidak memenuhi ekspektasi.

Saham Nissan Motor melonjak signifikan meskipun perusahaan mencatat rugi operasional sebesar US$530 juta di kuartal fiskal pertama.

Di sisi lain, indeks Nikkei 225 di Jepang justru menguat 1,02% ke level 41.069,82. Kinerja positif ini ditopang oleh saham sektor otomotif dan pelemahan yen yang mendukung ekspor.

Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,60% ke posisi 24.773,33. Di China, indeks Shanghai Composite juga melemah 1,18% dan berakhir di 3.573,21. Indeks CSI 300 yang mencakup saham unggulan China juga turun 1,82% menjadi 4.075,59.

Di Korea Selatan, indeks Kospi ditutup melemah 0,28% ke level 3.245,44. Namun, indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil naik 0,2% ke posisi 805,24.

Australia pun tak luput dari tekanan. Indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,16% dan berakhir di level 8.742,80.

Sementara itu di India, indeks Nifty 50 justru naik 0,18%. Namun, indeks BSE Sensex relatif datar hingga siang hari waktu setempat.

Secara keseluruhan, pasar Asia bergerak dalam tekanan karena kombinasi dari ketidakpastian kebijakan moneter dan tensi dagang global. Investor tetap berhati-hati menanti arah kebijakan lebih lanjut dari bank sentral dan reaksi pasar global terhadap langkah tarif AS.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Saham Swiss Melemah Saat Pejabat Negara Bertolak ke AS Bahas Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru