Selasa, Desember 23, 2025
30.5 C
Jakarta

Wall Street Pecah Rekor Lagi! Dow Nyaris Sentuh 47.000 Berkat Laporan Manis dari Coca-Cola & 3M!

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (22/10/2025) WIB. Indeks Dow Jones Industrial Average mencetak rekor baru setelah laporan keuangan dari Coca-Cola dan 3M melampaui ekspektasi pasar.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York ditutup naik 218,16 poin atau 0,47% ke level 46.924,74. Indeks S&P 500 (SPX) bergerak mendatar di 6.735,35, hanya bertambah 0,22 poin. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, turun 36,88 poin atau 0,16% ke posisi 22.953,67.

Kenaikan Dow didorong lonjakan saham Coca-Cola dan 3M yang masing-masing naik 4,1% dan 7,7% setelah mencatat laba di atas perkiraan analis. Saham General Motors (GM) juga melonjak 14,9% setelah menaikkan proyeksi laba setahun penuh dan melampaui ekspektasi pasar.

Produsen mobil asal Detroit itu menurunkan estimasi dampak tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. GM memperkirakan bisa menekan efeknya hingga 35%.

Saham perbankan regional seperti Zions Bancorp juga naik lebih dari 1% setelah membukukan kenaikan laba kuartal ketiga dibandingkan tahun lalu. Padahal pekan lalu saham sektor ini sempat tertekan akibat laporan kredit bermasalah.

“Ini pertanda positif karena saham-saham besar multinasional mencatat hasil di atas ekspektasi,” ujar Louis Navellier, Pendiri sekaligus Chief Investment Officer Navellier & Associates. Ia menilai musim laporan keuangan kuartal III dimulai dengan kuat dan bisa memicu reli besar hingga akhir tahun.

Namun saham teknologi justru melemah. Saham Alphabet dan Broadcom turun sekitar 2%, sementara Nvidia terkoreksi hampir 1%. Penurunan ini muncul setelah Presiden Trump menimbulkan ketidakpastian terkait rencana pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping pekan depan. “Mungkin saja itu tidak akan terjadi,” ujar Trump.

Investor sektor teknologi berharap hubungan dagang Amerika Serikat dan China membaik agar tarif impor bisa turun dan industri semikonduktor tidak terdampak.

Musim laporan keuangan kuartal III kini sedang berlangsung. Investor menunggu hasil dari Netflix yang akan dirilis setelah penutupan pasar, serta laporan Tesla yang dijadwalkan keluar pada Rabu.

Hingga saat ini, lebih dari tiga perempat perusahaan di indeks S&P 500 yang sudah melaporkan kinerja mencatat hasil di atas ekspektasi, menurut data FactSet. Kelompok teknologi besar yang dikenal sebagai “Magnificent Seven” diperkirakan mencatat pertumbuhan laba tahunan sekitar 14,9%, jauh lebih tinggi dibanding 6,7% untuk 493 perusahaan lainnya.

Selain laporan keuangan, pelaku pasar juga menanti keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan akhir Oktober. Data indeks harga konsumen (CPI) yang akan dirilis Jumat mendatang diperkirakan memberi petunjuk baru soal inflasi dan arah kebijakan suku bunga berikutnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Sambut Libur Natal, Wall Street Menghijau Berkat Saham AI

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

Proyek Angin AS Disetop, Saham Orsted Anjlok 13% dan Seret Bursa Eropa ke Zona Merah

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa bergerak ke wilayah...

Bank Sentral China Tahan Suku Bunga, Bursa Asia Pesta Pora di Awal Pekan

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik kompak...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru