STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street rontok berjamaah pada akhir perdagangan Rabu (22/10/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (23/10/2025) WIB. Pelemahan ini dipicu oleh mencuatnya kekhawatiran baru terkait hubungan dagang antara AS dan China. Sentimen pasar juga makin tertekan usai laporan keuangan beberapa perusahaan besar seperti Texas Instruments dan Netflix tak sesuai ekspektasi.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York ditutup turun 334,33 poin atau 0,71% menjadi 46.590,41. Indeks S&P 500 (SPX) melemah 35,95 poin atau 0,53% ke level 6.699,4. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, merosot 213,27 poin atau 0,93% ke posisi 22.740,396
Di sesi perdagangan, Dow sempat ambruk lebih dari 400 poin atau sekitar 1%. S&P 500 dan Nasdaq bahkan sempat melemah hingga 1,2% dan 1,9%.
Tekanan makin berat setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengonfirmasi rencana Gedung Putih untuk membatasi ekspor perangkat lunak buatan AS ke China. Reuters melaporkan kebijakan ini sudah dibahas sejak Rabu.
Langkah tersebut menindaklanjuti pernyataan Presiden Donald Trump dua minggu lalu yang menyebut AS akan mulai menerapkan pembatasan ekspor atas “seluruh perangkat lunak penting” mulai 1 November.
Saham Texas Instruments anjlok 5,6% setelah laporan keuangannya meleset dari perkiraan analis. Proyeksi laba kuartal keempat perusahaan semikonduktor itu juga dianggap lemah. Koreksi ini menekan saham sektor semikonduktor lain seperti ON Semiconductor yang jatuh hampir 6%, AMD turun lebih dari 3%, serta Micron Technology dan ETF VanEck Semiconductor (SMH) yang masing-masing terkoreksi sekitar 2%.
Saham Netflix juga ikut rontok 10% setelah laba perusahaan streaming itu meleset dari perkiraan akibat sengketa pajak dengan otoritas Brasil.
Sebaliknya, saham Intuitive Surgical melonjak hampir 14% berkat laporan pendapatan yang solid dan hasil penjualan yang kuat, sehingga menjadi penopang utama di tengah pelemahan pasar.
Investor kini menunggu laporan keuangan dari deretan raksasa teknologi yang tergabung dalam kelompok “Magnificent Seven”, termasuk Tesla yang dijadwalkan merilis hasil kinerja setelah penutupan perdagangan.
Data dari FactSet menunjukkan lebih dari 75% perusahaan dalam indeks S&P 500 yang sudah merilis laporan keuangan berhasil melampaui ekspektasi pasar.
Analis Macquarie Group, Thierry Wizman, mengatakan hasil laporan keuangan kuartal ketiga perusahaan AS sejauh ini memang cukup positif, tapi kekhawatiran terhadap panduan manajemen masih besar karena semakin banyak perusahaan dari berbagai sektor yang merilis kinerja mereka.
Ia menambahkan beberapa laporan penting seperti Netflix dan Texas Instruments memberi sinyal negatif bagi pasar.
Sehari sebelumnya, Dow sempat mencetak rekor baru dengan menembus level 47.000 didorong hasil positif dari Coca-Cola dan 3M. Namun penguatan itu memudar setelah Presiden Trump menyebut pertemuannya dengan Presiden China, Xi Jinping, pekan depan kemungkinan dibatalkan.
