Rabu, Desember 24, 2025
32 C
Jakarta

Menkeu Ramal IHSG Tembus 32.000, Bos BEI Bilang Begini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Prediksi Menteri Keuangan Republik Indonesia Purbaya Yudhi Sadewa yang memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menembus level 32.000 dalam sepuluh tahun ke depan menarik perhatian banyak pihak di pasar modal.

Dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025), Purbaya menyebut prediksinya didasari pengalaman panjang di dunia ekonomi. “Orang bilang saya bohong ngomong sembarangan tapi itu berdasarkan dari pengalaman 20-30 tahun terakhir,” ujar Purbaya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menilai kenaikan IHSG bukan hanya persoalan angka, melainkan hasil dari berbagai upaya dan kondisi fundamental yang kuat.

“Saya rasa kita terus saja berharap bahwa indeks kita akan terus naik, berapapun angkanya. Kemarin kita bicara 8 ribu masih keniscahyaan. Kita tidak pernah bayangkan 8 ribu bisa tercapai di tahun ini. Bahkan lebih cepat dari target,” ujar Iman dalam keterangan pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, pergerakan IHSG merupakan hasil dari seluruh faktor yang mempengaruhi ekonomi dan pasar. “Jadi artinya apa? Kita tidak diskusi mengenai IHSG-nya. Tapi upaya-upaya apa yang dilakukan yang impact-nya IHSG. IHSG menurut saya adalah hasil. Karena IHSG itu tidak hanya bicara mengenai angka. Apakah 32 ribu atau 8 ribu, 10 ribu. Tapi bagaimana upaya mencapai hasil. Jadi IHSG itu sebenarnya hasil dari seluruh upaya,” jelas Iman.

Ia menegaskan IHSG tak hanya ditentukan oleh aktivitas perdagangan, tetapi juga oleh fundamental emiten dan kondisi global. “Dan termasuk kondisi global maupun domestik dan fundamental perusahaan. Jadi tidak hanya bisa bicara bahwa trading-nya ramai. Tapi kalau fundamental perusahaan juga tidak bagus, yang tidak naik market cap-nya. Jadi banyak hal yang mempengaruhi terkait dengan IHSG,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Iman memaparkan sejumlah capaian pasar modal Indonesia sepanjang 2025. Ia menyebut aktivitas perdagangan tumbuh pesat dan mencatat berbagai rekor baru.

“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 24 Oktober 2025 berada di level 8.271,722 atau meningkat sebesar 16,83% dari posisi 7.079,905 pada akhir tahun 2024 yang lalu,” ujar Iman.

Nilai kapitalisasi pasar pada 24 Oktober 2025 tercatat Rp15.234 triliun atau naik 23% dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp12.336 triliun. IHSG pun menembus rekor tertinggi di level 8.274,375 pada 23 Oktober 2025, sementara kapitalisasi pasar mencapai titik puncak Rp15.559 triliun pada 10 Oktober 2025.

Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) juga tumbuh signifikan menjadi Rp16,46 triliun, naik 28% dari Desember 2024 yang sebesar Rp12,85 triliun. Sedangkan pada tahun 2026, RNTH diperkirakan mencapai Rp14,5 triliun dengan jumlah hari bursa sebanyak 239 hari.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Tambah Kepemilikan, Bos Damai Sejahtera (UFOE)  Borong 200.000 Saham Perusahaan Sendiri

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Komisaris Utama PT Damai Sejahtera Abadi Tbk...

Gunawan Dianjaya (GDST) Bagi Dividen Interim Rp23,10 Miliar pada 23 Januari 2026

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Dividen interim PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk...

Hari Ini, Eagle High Plantations (BWPT) Mulai Tawarkan Sukuk Rp290 Miliar, Intip Penggunaannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Eagle High...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru