Senin, November 3, 2025
30.2 C
Jakarta

Pelayaran Jaya Hidup Baru Tetapkan Harga IPO Rp330, Siap Himpun Dana Rp158 Miliar untuk Bangun Tiga Kapal Baru

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp330 per saham. Emiten yang bergerak di bidang angkutan laut untuk alat berat dan kontainer ini siap melantai di Bursa Efek Indonesia pada 6 November 2025.

Mengacu pada prospektus, Perseroan berencana melepas sebanyak-banyaknya 480 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.  Dengan harga penawaran Rp330 per saham, total dana yang berpotensi diraup perusahaan mencapai Rp158,4 miliar.

Proses penawaran awal (book building) telah dilakukan pada 22–27 Oktober 2025 dengan kisaran harga Rp310–Rp330 per saham. Penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober hingga 4 November 2025. Adapun batas akhir pemesanan melalui e-IPO ditetapkan hingga pukul 12.00 WIB pada 4 November 2025.

Distribusi saham akan dilakukan pada 5 November 2025, disusul dengan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia sehari setelahnya, yakni 6 November 2025.

Menurut prospektus IPO PJHB, dikutip Senin (3/11/2025), bersamaan dengan penawaran umum, perseroan juga akan menerbitkan 240 juta waran seri I atau sekitar 16,67% dari total saham ditempatkan dan disetor saat pendaftaran IPO.

Setiap pemegang dua saham baru akan mendapatkan satu waran seri I. Setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham PJHB dengan harga pelaksanaan Rp330 per saham. Melalui penerbitan waran ini, PJHB berpotensi memperoleh tambahan modal sebesar Rp79,20 miliar.

Menurut manajemen PJHB, dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham (IPO) setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal guna mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.

Belanja modal ini dialokasikan untuk pembangunan tiga unit kapal baru jenis Landing Craft Tank (LCT). “Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai Capital Expenditure (Capex),” tulis manajemen PJHB.

Pembangunan tiga kapal LCT tersebut bertujuan memperluas bisnis dan memenuhi permintaan jasa pengangkutan alat berat hingga kontainer dari para klien. Dalam proyek ini, perusahaan bekerja sama dengan galangan kapal yang tidak memiliki hubungan afiliasi, yaitu PT Untung Brawijaya Sejahtera yang sebelumnya juga pernah terlibat dalam pembangunan kapal PJHB, serta PT Adiluhung Saranasegara Indonesia untuk pekerjaan docking.

Pembangunan tiga kapal baru ini menjadi kebutuhan mendesak bagi PJHB. Saat ini seluruh armada kapal yang dimiliki sudah beroperasi dengan tingkat utilisasi maksimum, sehingga penambahan kapal diperlukan untuk menjaga kapasitas layanan.

Selain itu, pembangunan dilakukan secara bersamaan agar perusahaan memiliki lead time yang terukur sehingga target bisnis di masa depan bisa tercapai. Kapal baru yang akan dilengkapi teknologi terkini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kualitas layanan PJHB.

Selama periode Januari hingga April 2025, PJHB mencatat pendapatan sebesar Rp18,05 miliar, turun 1,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp18,38 miliar.

Dari total pendapatan tersebut, perusahaan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp5,86 miliar atau Rp4,07 per saham per April 2025, turun 22,7% dibanding Rp7,58 miliar atau Rp5,26 per saham pada periode yang sama tahun 2024.

Total aset PJHB meningkat 83,9% dari Rp89,50 miliar per 31 Desember 2024 menjadi Rp164,60 miliar per 30 September 2025. Jumlah liabilitas naik 2,10% dari Rp5,23 miliar menjadi Rp5,34 miliar, sementara ekuitas melonjak 89% dari Rp84,26 miliar menjadi Rp159,26 miliar pada periode yang sama.

Profil Perusahaan

PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk berdiri sejak 2008 dan berkantor pusat di Samarinda, Kalimantan Timur. Perusahaan ini bergerak di sektor transportasi dan logistik, khususnya jasa angkutan laut dalam negeri untuk alat berat dan kontainer menggunakan kapal jenis Landing Craft Tank (LCT).

Perseroan melayani berbagai kebutuhan pengangkutan alat berat seperti peralatan minyak dan gas, alat berat tambang, mesin industri, hingga komponen pembangkit listrik. Saat ini, PJHB memiliki lima unit kapal dengan kapasitas angkut antara 1.300 hingga 2.500 metrik ton.

Layanan logistik PJHB mencakup wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua. Perusahaan juga menawarkan dua jenis jasa utama, yaitu freight charter dan time charter, untuk memenuhi kebutuhan distribusi logistik nasional.

Melalui IPO ini, PJHB menargetkan memperkuat ekspansi bisnis dan menambah armada kapal guna meningkatkan kapasitas pengangkutan di berbagai jalur pelayaran domestik.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Menkeu dan BEI Kompak Yakin IHSG Bisa Tembus 9.000 Akhir 2025, Ini Alasannya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, optimistis...

BEI Protes Rencana MSCI Ubah Cara Hitung Free Float Emiten di Indonesia, Siap Kirim Surat Klarifikasi!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Morgan Stanley Capital International (MSCI) tengah...

RMK Energy dan SKK Migas Kerjasama Kelola Lahan Medco, Tuntaskan Akses Jalan Tambang

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru