Sabtu, Desember 6, 2025
29.6 C
Jakarta

13 Perusahaan Antre IPO di BEI, Mayoritas Bermodal Besar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Pasar modal Indonesia terus bergeliat jelang tutup tahun. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada belasan perusahaan yang masuk dalam daftar antrean atau pipeline pencatatan saham perdana (IPO). Hingga 5 Desember 2025, sebanyak 13 perusahaan siap menawarkan sahamnya ke publik.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan optimisme pasar. Ia menyebut pipeline IPO masih cukup ramai meski tahun 2025 hampir berakhir.

“Hingga saat ini, terdapat 13 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Nyoman di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Mayoritas calon emiten yang mengantre merupakan perusahaan berskala besar. Hal ini merujuk pada klasifikasi aset sesuai POJK Nomor 53/POJK.04/2017.

“Sebagai informasi, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017: 2 Perusahaan aset skala kecil (aset dibawah Rp 50 Miliar), 3 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50 Miliar s.d. Rp 250 Miliar), dan 8 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp 250 Miliar),” jelasnya.

Sektor keuangan mendominasi daftar tunggu IPO kali ini. Sebanyak 5 perusahaan atau 38,5% berasal dari sektor finansial. Sektor material dasar (basic materials) serta transportasi dan logistik (transportation & logistic) masing-masing menyumbang 2 perusahaan atau 15,4%.

Sisanya tersebar di berbagai sektor lain dengan porsi masing-masing 7,7%. Sektor tersebut meliputi barang konsumen non-primer (consumer non-cyclicals), energi, perindustrian, dan teknologi. Sementara itu, sektor consumer cyclicals, kesehatan, infrastruktur, serta properti dan real estate masih nihil dalam pipeline.

Sebelumnya, pada 28 November 2025, Nyoman sempat memberikan sinyal positif terkait realisasi IPO. Sebagian besar perusahaan menggunakan laporan keuangan tengah tahun sebagai dasar valuasi.

“Berdasarkan komposisi pipeline IPO saham di atas, 7 dari 13 perusahaan menggunakan laporan keuangan per Juni 2025 sebagai dasar untuk melakukan penawaran umum sehingga apabila tidak terdapat concern terkait penawaran umum dan pencatatan oleh OJK dan BEI maka kami berharap perusahaan-perusahaan tersebut dapat melaksanakan pencatatan sahamnya pada sisa tahun 2025,” ungkap Nyoman.

Sepanjang tahun 2025, BEI telah sukses mencatatkan 24 perusahaan baru. Total dana yang dihimpun dari pasar modal melalui IPO mencapai angka fantastis, yakni Rp 15,21 triliun.

- Advertisement -

Artikel Terkait

IPO RLCO Resmi Senin Besok, Investor Wajib Tahu Aturan Lock Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan...

Banjir Surat Utang! 18 Perusahaan Antre di Bursa, Sektor Keuangan Paling Ngegas

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat antrean penerbitan...

Sepi Peminat? Cuma 1 Emiten Masuk Antrean Rights Issue di Akhir Tahun, Ini Sektornya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan data terbaru...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru