STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan Selasa (9/12/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (10/12/2025) WIB.. Para pelaku pasar tampak optimistis menanti keputusan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.
Mengutip CNBC International, tak hanya emas, harga perak justru mencetak sejarah baru. Logam putih ini berhasil menembus level psikologis US$60 per ons di tengah kendala pasokan yang terjadi.
Harga emas spot naik 0,4% menjadi US$4.205,36 per ons. Emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ikut menguat. Harganya naik 0,4% ke level US$4.234,4 per ons.
Bintang utama pasar kali ini adalah perak. Harga perak spot melonjak 4% hingga menyentuh US$60,52 per ons. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Analis pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menjelaskan alasan di balik lonjakan ini. Menurutnya, momentum pembelian saat ini sangat kuat.
“Orang-orang mengantisipasi akan ada permintaan industri yang kuat untuk perak selama bertahun-tahun mendatang, itulah sebabnya harga perak ditawar tinggi,” ujar Fawad Razaqzada.
Harga perak didukung oleh pasokan yang terus menipis dan persediaan global yang menyusut. Selain itu, masuknya perak ke dalam daftar mineral kritis AS turut menjadi pendorong. Harapan pelonggaran suku bunga The Fed juga menambah tenaga bagi kenaikan harga.
Strategis pasar senior RJO Futures, Bob Haberkorn, turut memberikan pandangannya. Ia menilai pergerakan emas ikut terpengaruh oleh saudara mudanya, perak.
“Pergerakan emas saat ini disebabkan oleh lonjakan besar pada perak dan tingginya ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin lagi,” kata Bob Haberkorn.
Rapat kebijakan dua hari The Fed dimulai hari ini. Keputusan akhirnya akan diumumkan pada Rabu waktu setempat.
Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih kuat. Laporan JOLTS dari Departemen Tenaga Kerja AS mencatat lowongan kerja naik 12.000 menjadi 7,67 juta pada Oktober. Angka ini mengalahkan perkiraan sebesar 7,15 juta.
Kuatnya data tenaga kerja sedikit memengaruhi prediksi pasar. Pedagang kini melihat peluang 87,4% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin minggu ini. Angka tersebut turun 2% setelah laporan pekerjaan terbaru keluar.
Meski begitu, Haberkorn menilai emas tidak terlalu terpengaruh oleh laporan pekerjaan tersebut. Ia bahkan memberikan prediksi harga yang cukup berani untuk masa depan.
“Kita bisa melihat perak diperdagangkan di atas US$70 per ons pada paruh pertama tahun 2026, dan emas berada di jalur menuju US$5.000 per ons,” tambah Haberkorn.
Dukungan fundamental untuk perak memang kuat. Asosiasi industri Silver Institute merilis riset pada hari Selasa. Sektor-sektor seperti energi surya, kendaraan listrik, dan kecerdasan buatan (AI) akan memacu permintaan industri hingga tahun 2030.
Manajer portofolio senior dan kepala investasi di Sprott Asset Management, Maria Smirnova, mengingatkan tentang sifat pasar logam. Namun, ia tetap optimis terhadap prospek perak.
“Logam pada dasarnya fluktuatif, tetapi kecuali kita memperbaiki defisit, perak hanya memiliki satu jalan untuk dituju, dan itu adalah naik,” jelas Maria Smirnova.
