STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengambil langkah tegas di awal pekan ini. Otoritas bursa memutuskan untuk menghentikan sementara atau suspensi perdagangan terhadap dua saham emiten sekaligus. Keputusan ini mulai berlaku efektif pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (22/12/2025).
Dua emiten yang terkena penghentian sementara tersebut adalah PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) dan PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS).
Langkah ini diambil menyusul terjadinya lonjakan harga kumulatif yang sangat signifikan pada kedua saham tersebut. Bursa menilai perlu melakukan tindakan cooling down demi menjaga pasar yang teratur.
Penghentian perdagangan ini berlaku di dua pasar sekaligus. Investor tidak dapat melakukan transaksi jual beli saham RLCO dan INPS baik di Pasar Reguler maupun Pasar Tunai.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono menjelaskan tujuan utama dari suspensi ini. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi para investor di pasar modal.
Pihak bursa ingin memberikan waktu jeda kepada para pelaku pasar. Dengan demikian, investor bisa menganalisis situasi dengan lebih tenang sebelum mengambil langkah investasi selanjutnya.
“Penghentian sementara perdagangan saham tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” tulis Yulianto dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (22/12/2025).
Gembok perdagangan ini akan terus terpasang sampai ada pengumuman lebih lanjut dari pihak bursa. BEI berharap para pihak yang berkepentingan dapat menyikapi situasi ini dengan bijak.
Otoritas bursa juga memberikan imbauan khusus kepada para investor. Pelaku pasar diminta untuk selalu memantau dan memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing Perseroan.
Harga Saham
Saham RLCO melonjak tajam pada perdagangan 19 Desember 2025. Harga terakhir tercatat Rp1.330, naik Rp265 atau 24,88% dibanding penutupan sebelumnya di Rp1.065 pada 18 Desember 2025. Saham ini dibuka di Rp1.330 dan sepanjang perdagangan bergerak stagnan. Harga tertinggi dan terendah sama-sama di Rp1.330. Volume perdagangan mencapai 9.133.400 saham. Level ini juga menjadi harga tertinggi tahun berjalan pada 19 Desember 2025. Sementara itu, harga terendah tahun berjalan berada di Rp226 pada 8 Desember 2025. Dalam rentang 52 minggu, saham RLCO bergerak di kisaran Rp226–Rp1.330. Kapitalisasi pasar tercatat Rp4.156.250.000.000.
Saham INPS juga menguat pada perdagangan 19 Desember 2025. Harga terakhir berada di Rp308, naik Rp28 atau 10,00% dari harga penutupan sebelumnya Rp280 pada 18 Desember 2025. Saham ini dibuka di Rp308 dan bergerak datar sepanjang sesi. Harga tertinggi dan terendah sama-sama di Rp308. Volume perdagangan mencapai 3.122.400 saham. Harga tersebut menjadi level tertinggi tahun berjalan pada 19 Desember 2025. Adapun harga terendah tahun berjalan tercatat Rp98 pada 14 April 2025. Dalam periode 52 minggu, saham INPS bergerak di kisaran Rp97–Rp308. Kapitalisasi pasar tercatat Rp200.200.000.000.
