STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya angkat bicara menyikapi terus anjloknya harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam 10 hari terakhir . Untuk diketahui, sudah lima kali berturut-turut saham GOTO menyentuh level auto reject bawah (ARB).
Diakui oleh I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian BEI, amblesnya harga saham emiten di bidang perusahaan induk dan penyedia platform digital terintegrasi tersebut, ikut menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Dampak atas penurunan saham GOTO berdampak terhadap penurunan IHSG. Jika disimulasikan, per tanggal 28 november bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89%. Apabila GOTO turun 7% dalam satu hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagagan Bursa sebesar 4,89% x -7% = -0,34%,” ujar Nyoman, di Jakarta, Jumat (2/12/2012).
Menurut Nyoman, sejak lock up (penguncian saham pra-IPO) dicabut, saham GOTO mengalami tekanan jual hingga menyentuh ARB. “Lock up period GOTO telah berakhir tanggal 30 November 2022,” terangnya.
Ketika ditanya, apakah Bursa akan memberikan perhatian khusus kepada GOTO karena merosotnya harga saham Perseroan ikut menekan IHSG, Nyoman memberi jawaban diplomatis. “Kita memperhatikan secara khusus semua perusahaan tercatat,” tegasnya.
Pada Awal Perdagangan di BEI hari ini, harga saham GOTO terperosok lagi hingga akhirnya tersangkut ARB. Berdasarkan data Stockwatch, saham GOTO di buka pada level Rp132 per saham, melorot 6,4% dibandingkan Rp141 per saham pada penutupan perdagangan Kamis (1/12).
Data Stockwatch menunjukan, penurunan tajam harga saham GOTO mulai terjadi sejak 18 November 2022 hingga hari ini. Jika dihitung lebih lanjut, harga saham GOTO telah anjlok sekitar 36,5% dari Rp222 per saham pada 18 November 2022 menjadi Rp141 per saham pada penutupan perdagangan Kamis kemarin.
Saham GOTO dicatatkan dan mulai diperdagangkan di BEI, Senin (11/4/2022) dengan harga penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp338 per saham.
Pada saat IPO, GOTO melepas sebanyak 1,184 triliun saham bernominal Rp1 per unit. Ini terdiri atas 1,082 triliun unit saham pendiri Seri A; sebanyak 10,264 miliar saham treasuri Seri A; sebanyak 50,571 miliar daham pendiri Seri B; dan 40,615 miliar saham IPO Seri A.
Dari aksi korporasi ini, GOTO sukses menghimpun dana sekitar Rp15,8 triliun yang seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.Tambahan modal Rp15,8 triliun itu terdiri atas IPO saham GoT0 sebesar Rp13,7 triliun, dan penjualan saham treasuri Rp2,1 triliun.
Adapun kapitaslisai pasar GOTO pada saat IPO mencapai Rp400,3 triliun. Namun, seiring dengan kajatuhan harga saham Perseroan hingga ke titik terendah pasca IPO yakni Rp132 per saham, maka hari ini kapitalisasi pasar GOTO menyusut tinggal Rp156.34 triliun.