STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –Manajemen PT GTS Internasional Tbk (GTSI) sukses membalikan keadaan dari sebelumnya menderita kerugian menjadi untung besar. Tengok saja kinerja keuangan Perseroan sepanjang tahun 2022.
Bila pada tahun 2021 GTSI masih menderita kerugian sebanyak US$11.914.342 kondisi sebaliknya terjadi pada 2022. Selama periode tahun lalu, Perseroan berhasilĀ membukukan kenaikan laba bersih sebesar 143,03% menjadi sebesar US$5.126.255.
Melonjaknya laba bersih GTSi antara lain ditopang oleh peningkatan pendapatan. Per 31 Desember 2022, pendapatan yang diraih GTSI melesat 34,03% menjadi sebesar US$41.226.395 dibandingkan US$30.759.409 pada periode yang sama tahun 2021. GTSI berhasil mencatat peningkatan di seluruh komponen pendapatan termasuk jasa sewa kapal dan pengelolaan kapal Perseroan.
Pada saat yang sama, Perseroan mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 15,22% menjadi US$26.693.670. Sementara itu, beban operasi lainnya menurun dari US$7.802.840 menjadi US$2.107.802. Alhasil, Perseroan mampu mencetak laba tahun berjalan sebesar US$5.126.255. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tahun 2021, dimana Perseroan mencatatkan rugi sebesar USD11.914.32. Perseroan juga mencatat total penghasilan – komprehensif tahun berjalan sebesar US$11.737.257 dari sebelumnya rugi komprehensif tahun berjalan sebesar US$16.215.770 di tahun 2021.
āPerseroan juga tetap berada dalam posisi keuangan yang aman, dengan total asset sebesar US$123.802.012 di tahun 2022,ā ujar Dandun Widodo, Direktur Keuangan GTSI, di Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Hal ini, lanjut dia, didukung dengan ekuitas Perseroan yang menguat sebesar 18,55%Ā menjadi US$56.962.210 di tahun 2022 dari US$48.049.953 di akhir tahun 2021. Demikian pula arus kas Perseroan mengalami kenaikan dari US$13.521.647 di awal tahun 2022 menjadi US$20.369.841 pada akhir 2022.
Pebih lanjut Dandun memaparkan, profitabilitas Perseroan juga berhasil naik secara signifikan. Jika pada 2021 net profit margin GTSI masih negatif sebesar -39%, di akhir 2022 tercatat mengalami perbaikan hingga 12%. Likuiditas Perseroan juga masih tetap terjaga di tahun 2022 dengan rasio lancar sebesar 117,89% dan rasio liabilitas terhadap ekuitas sebesar 117,34%.
Dandun menambahkan, aset Perseroan mengalami penurunan sebanyak 3,79% pada akhirĀ 2022 menjadi US$123.802.012. Penyebab utamanya adalah penurunan akun aset tidak lancar yang memiliki porsi dominan terhadap komposisi aset Perseroan. Aset tidak lancar tahun 2022 menurun 23,60% dari tahun sebelumnya, akibat reklasifikasi akun aset hak guna – neto.
Nilai liabilitas GTSI pada 2022 berkurang sebanyak 17,11% menjadi US$66.839.802. Ini utamanya disebabkan oleh penurunan akun liabilitas jangka panjang yang memiliki porsi dominan terhadap komposisi liabilitas Perseroan. Liabilitas jangka panjang tahun 2022 turun 47,82% utamanya karena tanggal 31 Desember 2022 Perseroan mengklasifikasikan seluruh liabilitas sewa kapal menjadi liabilitas tersedia untuk dijual.
āSelain itu, Perseroan telah melunasi liabilitas sewa kendaraan pada bulan Juli 2022,ā jelas Dandun.
Sementara itu, liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan sebesar 40,30% menjadi US$39.429.428. Ini lantaran Perseroan melakukan reklasifikasi liabilitasnya ke dalam akun liabilitas tersedia untuk dijual.
Ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2022 tercatat sebesar US$56.962.210 atau naik 18,55% dibandingkan pencapaian tahun 2021. Pemicunya adalah peningkatan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi.
Per tanggal 31 Desember 2022, Perseroan mencatatkan kas dan setara kas sebesar US$20.396.841 atau meningkat sebesar US$6.875.194 dibandingkan posisi tahun 2021 yang mencapai US$13.521.647. Hal ini antara lain disebabkan oleh peningkatan total kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar 31050,50% menjadi US$24.550.244 dari minus US$79.321 di tahun 2021. Sementara total arus kas bersih dari aktivitas investasi tercatat US$1.620.135 di tahun 2022 dari sebelumnya minus US$10.225.142 di tahun 2021.
Kemudian total arus kas bersih dari aktivitas pendanaan mencapai minus US$17.668.090 di tahun 2022 dari US$6.012.085 di tahun 2021.
Pada kesempatan yang sama, Tammy Meidharma, Direktur Utama GTSI memaparkan langkah-langkah yang ditempuh perseroan. āTata Kelola Perusahaan yang baik merupakan satu perangkat yang mengatur hubungan Perseroan dan keseluruhan organ-organ perusahaan serta pemangku kepentingan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Perseroan telah berkomitmen dalam optimalisasi kualitas penerapan tata kelola perusahaan agar sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang berlaku secara universal, konsisten, serta berkesinambungan. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan organisasi perusahaan dalam menghadapi dinamika tak terduga bisnis di masa yang akan datang.