Jumat, April 18, 2025
27.9 C
Jakarta

PTBA dan BRIN Luncurkan Proyek Hilirisasi Batu Bara Pertama di Dunia!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, mencatat pendapatan Rp 19,64 triliun dan EBITDA Rp 3,63 triliun pada semester satu 2024. Setelah dikurangi biaya, PTBA membukukan laba bersih Rp 2,03 triliun. Total aset perusahaan per 30 Juni 2024 mencapai Rp 38,39 triliun.

Pendapatan PTBA pada Triwulan II 2024 sebesar Rp 10,23 triliun, naik 9% dibanding Triwulan I 2024. Laba bersih Triwulan II 2024 mencapai Rp 1,24 triliun, tumbuh 57% secara triwulanan.

Menurut Niko Chandra, Corporate Secretary PTBA, peningkatan laba didukung oleh kenaikan kinerja operasional sepanjang Semester I 2024. Total penjualan batu bara PTBA pada Januari-Juni mencapai 20,05 juta ton, naik 15% secara tahunan. Ekspor batu bara sebesar 8,48 juta ton, naik 20% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Niko mengatakan, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,57 juta ton, tumbuh 12% dibanding Semester I 2023. “Produksi batu bara PTBA mencapai 18,76 juta ton, dengan realisasi angkutan kereta api sebesar 17,33 juta ton,” ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

PTBA menghadapi tantangan koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 19% dari Rp 93,49 per ton pada Semester I 2023 menjadi Rp 75,89 per ton pada Semester I 2024. Indeks harga batu bara Newcastle turun 36% menjadi Rp 130,66 per ton dari Rp 204,27 per ton pada Semester I 2023.

PTBA terus memaksimalkan potensi pasar domestik dan peluang ekspor. Perseroan juga konsisten menerapkan efisiensi di setiap lini perusahaan. Pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) diharapkan segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA.

PTBA bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memulai pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet. Peluncuran pilot project ini berlangsung di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024. Proyek ini merupakan yang pertama di dunia dan diharapkan menjadi terobosan penting dalam hilirisasi batu bara.

PTBA juga mendukung transisi energi dan telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II. PLTS berkapasitas 241 kilowatt-peak (kWp) ini telah beroperasi penuh sejak Oktober 2020. PTBA bekerja sama dengan Jasa Marga Group mengembangkan PLTS di Jalan Tol Bali-Mandara dan PT Semen Baturaja Tbk dalam pembangunan PLTS berkapasitas 23,07 kWp yang beroperasi sejak Juni 2023.

PTBA memulai pembangunan fasilitas penanganan batu bara baru di Tanjung Enim untuk meningkatkan kapasitas angkutan melalui kereta api. Pembangunan ini merupakan bagian dari kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam pengembangan angkutan batu bara dengan kapasitas 20 juta ton per tahun.

Untuk mendukung target Net Zero Emission pada 2060, PTBA menerapkan Good Mining Practice dan sejumlah program dekarbonisasi. Perusahaan mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik dan menerapkan E-Mining Reporting System untuk pelaporan produksi secara real time. Program-program ini merupakan bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA yang akan terus dilaksanakan dan dikembangkan untuk hasil optimal.

Artikel Terkait

Rombak Jajaran Pengurus, RUPST Kembali Tunjuk Jetrinaldi  jadi Bos Pelat Timah Nusantara

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL)...

Bandara YIA Jadi Bintang Mudik Lebaran 2025, Ternyata Dibangun Pakai Semen SIG!

STOCKWATCH.ID (YOGYAKARTA) - Yogyakarta International Airport (YIA) mencuri perhatian publik...

Dukung Ketahanan Energi, FSRU Lampung Terima Pasokan LNG 130.000 M3 dari Bontang

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>