Kamis, Agustus 7, 2025
33.5 C
Jakarta

BEI Perluas Sesi Pre-Opening, Investor Kini Bisa Coba Saham di Luar LQ45! Ini Keuntungannya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) memperluas saham yang bisa diperdagangkan pada sesi pra-pembukaan (pre-opening). Mulai 9 Desember 2024, saham yang dapat diperdagangkan pada sesi pre-opening kini tidak hanya terbatas pada konstituen Indeks LQ45. Saham yang terdaftar di papan utama, ekonomi baru, dan pengembangan juga bisa diperdagangkan.

Menurut Irvan Susandy, Direktur BEI, pertimbangan Bursa memperluas saham yang dapat diperdagangkan di sesi pre-opening antara lain adalah memberikan kesempatan bagi kelompok saham di luar konstituen Indeks LQ45 untuk melakukan price discovery. “Sehingga harga pembukaan saham berada pada harga terbaik sesuai dengan informasi pasar sebelum sesi perdagangan dimulai,” ujarnya di Jakarta, Senin (2/12/2024).

Kebijakan ini juga diharapkan dapat mendistribusikan order dengan lebih merata. Hal ini penting untuk mengurangi tekanan pada sistem perdagangan Bursa (JATS) yang sering terjadi di awal sesi perdagangan. “Sehingga dapat mengurangi tekanan pada sistem di detik-detik awal sesi Perdagangan,” imbuhnya. Irvan menambahkan, kebijakan ini sejalan dengan praktik yang ada di bursa-bursa regional lainnya.

Irvan menjelaskan, pemilihan saham dari papan utama, ekonomi baru, dan pengembangan pun didasarkan pada alasan kuat yakni tingginya aktivitas transaksi. Ketiga papan ini menyumbang 93% dari frekuensi transaksi, terutama di sesi 1. Dengan demikian, keputusan ini diharapkan dapat membantu mendistribusikan order yang masuk ke dalam sistem JATS pada detik-detik awal sesi 1. Selain itu, langkah ini memberikan kesempatan bagi investor untuk melakukan price discovery terhadap saham-saham di luar konstituen Indeks LQ45.

Namun, saham dari papan akselerasi tidak termasuk dalam perluasan ini. Irvan menjelaskan, papan akselerasi ditujukan untuk perusahaan kecil dan menengah yang tercatat berdasarkan peraturan POJK 53 & 54. Saham di papan ini ditujukan untuk investor yang lebih berpengalaman atau sophisticated investor, yang sudah mempelajari dan tertarik dengan emiten tersebut. “Hal ini yang melatarbelakangi Bursa tidak memasukkan saham-saham dalam papan akselerasi untuk masuk ke dalam sesi Pre-Opening,” tambahnya.

Manfaat Utama Sesi Pre-Opening

Irvan menjelaskan, salah satu manfaat utama sesi pre-opening adalah untuk price discovery, yaitu proses pencarian harga terbaik yang mencerminkan informasi yang beredar di pasar sebelum perdagangan dimulai. Dengan demikian, investor bisa bertransaksi di harga yang sudah mencerminkan seluruh informasi yang ada sejak Sesi 1 Perdagangan.

Sebelumnya, hanya saham-saham yang masuk dalam Indeks LQ45 yang bisa diperdagangkan di sesi pre-opening. Namun, dengan kebijakan baru ini, saham-saham di luar LQ45 juga bisa ikut. Hal ini membuka kesempatan lebih luas bagi investor untuk mencoba saham yang sesuai dengan strategi mereka.

BEI juga menerapkan periode non-cancellation di sesi pre-opening dan pre-closing. Aturan ini memungkinkan investor untuk menambah order baru, tetapi tidak bisa membatalkan atau mengubah order yang sudah ada.

Irvan menambahkan, aturan ini diambil setelah BEI menganalisis data perdagangan. BEI melihat adanya peningkatan pembatalan order di menit-menit terakhir. Hal ini berisiko menciptakan pembentukan harga yang tidak wajar.

Selain itu, kebijakan ini juga berdasarkan praktik terbaik global (Global Best Practices). Adapun periode non-cancellation adalah periode tertentu di sesi pre-opening dan pre-closing dimana order tidak dapat diubah atau dibatalkan. “Tujuan untuk meminimalisir terjadinya pembentukan harga yang tidak wajar, menjaga stabilitas pembentukan harga pada sesi pre-opening dan pre-closing dan meminimalisir potensi terjadinya spoofing pada akhir sesi pre-opening dan pre-closing,” tutup Irvan.

Artikel Terkait

Pendapatan dan Laba MSIN Kompak Tumbuh di Semester I 2025, Dua Platform Ini Jadi Penopang Utama

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN)...

Besok, Produsen Tepung Tapioka Ini Mulai Buyback Saham, Segini Duit yang Digelontorkan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru