Senin, November 3, 2025
30.2 C
Jakarta

BRI Yakin Kinerja 2025 Tetap On The Track, Kredit Ditargetkan Tumbuh 7–9%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI optimistis kinerjanya akan tetap berada di jalur yang tepat hingga akhir 2025. Manajemen yakin seluruh target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) bisa tercapai berkat fundamental bisnis yang kuat dan peningkatan transaksi digital.

Hingga kuartal III 2025, BRI membukukan laba bersih Rp41,2 triliun. Kinerja ini ditopang pertumbuhan aset, kredit, dan dana pihak ketiga (DPK) yang terus naik. Total aset tumbuh 8,2% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp2.123,4 triliun. Penyaluran kredit naik 6,3% YoY menjadi Rp1.438,1 triliun, sementara DPK meningkat 8,2% YoY menjadi Rp1.474,8 triliun.

Porsi dana murah atau CASA juga meningkat menjadi 67,6% dari total DPK, tumbuh 14,1% YoY. Tabungan naik 7,2% dan giro melonjak 24,5%. Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI tercatat 25,4%, berada di atas ketentuan minimum. Dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) ada di 86,5%. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) berada di level 3,08% dengan NPL Coverage Ratio sebesar 183,1%.

Kinerja digital banking juga ikut mendorong hasil keuangan. Pengguna aplikasi BRImo naik 19,4% YoY menjadi 44,4 juta, dengan volume transaksi mencapai Rp5.067,1 triliun. Sementara itu, platform Qlola by BRI mencatat kenaikan volume transaksi 35,4% YoY menjadi Rp9.317 triliun.

Kontribusi anak perusahaan juga meningkat. Laba entitas anak menyumbang 19,9% dari total laba konsolidasi, dengan aset mencapai 11,45% dari total aset konsolidasian.

Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto, mengatakan prospek kinerja BRI hingga akhir tahun tetap positif. “Kita harapkan ini bisa tetap on the track terhadap target yang sudah kita tetapkan sebelumnya,” ujarnya dalam konferensi pers Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (30/10).

Agus menjelaskan BRI terus memperkuat fondasi bisnis dengan menjaga fundamental yang sehat dan fokus pada peningkatan dana murah. “Tadi disampaikan, kami juga tengah memperkuat fondasi bisnis BRI dengan fokus pada fundamental yang kuat, tentu portfolio kredit yang sehat, dan terutama kita sedang mengupayakan untuk terus meningkatkan dana murah,” katanya.

Ia menambahkan rasio CASA terus tumbuh mendekati 70%. “Saat ini alhamdulillah CASA kami terus tumbuh dan terus mengarah ke 70% diharapkan ke depan. Kami optimis juga bisa menjaga pertumbuhan yang berkualitas dan sustain,” jelasnya.

Untuk kredit, BRI menargetkan pertumbuhan di kisaran 7–9%. Selain memperkuat keuangan, BRI juga mendukung ekonomi kerakyatan lewat berbagai program pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan rumah, dan bantuan sosial. “Support kita terhadap program-program pemerintah seperti KUR, MBG, Program tiga juta rumah, ADMP, Bantuan Langsung Tunai, Kesejahteraan BLTS, Bantuan Langsung Tunai Untuk Masyarakat. Ini merupakan langkah-langkah yang terus kita lakukan,” ungkap Agus.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, memastikan manajemen akan mengawal pelaksanaan RKAP yang telah disetujui oleh regulator dan pemegang saham. “Pada dasarnya bank sudah punya RKAP. Awal tahun 2025 ini sudah disampaikan kepada regulator OJK, kemudian disampaikan juga kepada pemegang saham. Nah, sebagai manajemen di sini kita akan stick mengawal RKAP yang sudah kita sepakati dan kita tangan-tangan seperti itu,” ujarnya.

Hery menegaskan BRI berkomitmen memenuhi target sesuai rencana kerja. “Jadi memang harapannya kita akan meet. Maksudnya bisa memenuhi harapan tadi pemegang saham dan juga regulator bahwa kita akan deliver numbers yang sudah kita tulis dari RKAP kita,” katanya.

Ia menyebut salah satu sinyal positif datang dari pertumbuhan transaksi digital. “Sebagai contoh misalnya, pada akhir Maret 2025 yang lalu, volume transaksi BRIMO itu dari sisi rupiahnya mencapai sekitar Rp14 triliun. Kemarin kita lihat di minggu ketiga di bulan Oktober 2025 ini sudah naik dari Rp14 triliun mencapai Rp22 triliun. Bahkan tanggal gajian tanggal 25 Oktober yang lalu itu volume transaksi harian naik ke Rp25 triliun per hari,” ungkapnya.

Menurut Hery, peningkatan transaksi menunjukkan minat masyarakat terhadap layanan digital BRI semakin tinggi. Hal ini ikut mendorong pertumbuhan dana murah dan memperkuat basis nasabah.

Dari sisi pembiayaan, BRI terus memperkuat bisnis mikro dengan memperbaiki proses dan menerapkan manajemen produktivitas di seluruh unit kerja di Indonesia. Hery menjelaskan langkah ini akan memulihkan bisnis mikro dan mendorong pertumbuhan sektor konsumer seperti Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Selain itu, BRI memperkuat struktur organisasi regional untuk meningkatkan efisiensi pengawasan. “Tadinya BRI memiliki pola misalnya regional office langsung ke cabang-cabang, sekarang kita bentuk satu unit di tengah namanya area head atau kantor area, yang untuk memperkecil, mempermudah span of control,” ujarnya.

Ia menambahkan pengaturan struktur yang lebih efisien diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja bisnis. “Harapan ini dengan span of control yang lebih tertata dengan baik, tentunya produktivitas akan meningkat dan bisnis akan meningkat,” jelasnya.

Hery menutup dengan optimisme tinggi terhadap kinerja hingga akhir tahun. “Nah ujung-ujungnya adalah kita ingin mendeliver apa yang kita promise, apa yang kita janjikan kepada pemegang saham dan kepada investor, kepada regulator, bahwa mohon doanya insyaallah nanti Desember 2025, kita akan bisa sesuai dengan apa yang sudah kita tulis di dalam RKP,” tegasnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Kuartal III 2025, MNC Tourism (KPIG) Cetak Laba Rp612,07 Miliar, Tumbuh 10,71%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — PT MNC Tourism Indonesia Tbk (KPIG] mencatatkan...

VENTENY Kantongi Pendanaan US$5,5 Juta untuk Dukung Pemberdayaan Perempuan dan UMKM di Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru