STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau disebut BSI mengantongi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Rp1,878 triliun pada tritulan I 2025. Hasil ini tumbuh 10,02% dibandingkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp1,707 triliun pada periode yang sama tahun 2024.
Peningkatan laba bersih ini mampu mendorong laba bersih per saham BSI meningkat sebesar  10,05%, dari Rp37,01 per saham pada triwulan I 2024 menjadi Rp40,73 per saham di triwulan I 2025.
Menurut laporan keuangan BSI per Desember 2024, Rabu (30/4/2025), pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil. Adapun pendapatan BSI setelah distribusi bagi hasil tercatat Rp4,775 triliun pada triwulan I 2025, naik 9,02% dari Rp4,380 triliun pada triwulan I 2024.
Seiring pendapatan setelah distribusi bagi hasil, beban operasional lainnya-bersih juga naik 8,33% menjadi Rp2,290 triliun pada triwulan I 2025, dari Rp2,114 triliun pada periode yang sama tahun 2024. Meski begitu, laba operasional BSI tetap tumbuh 9,67% dari Rp2,265 triliun menjadi Rp2,484 triliun pada triwulan I 2025.
Sementara itu, per 31 Maret 2025, dana simpanan wadiah mengalami kenaikan 0,74% dari Rp74,427 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp74,979 triliun. Dana simpanan wadiah ini berasal dari giro dan tabungan masing-masing sebesar Rp19,027 triliun dan Rp55,915 triliun per 31 Maret 2025. Per 31 Desember 2024, giro dan tabungan BSI masing-masing tercatat Rp19,147 triliun dan Rp55,280 triliun.
Sedangkan dana investasi non profit sharing turun 3,42% dari Rp253,027 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp244,364 triliun per 31 Maret 2025. Dana ini berasal dari giro, tabungan dan deposito masing-masing Rp38,734 triliun, Rp80,945 triliun dan Rp124,684 triliun. Per 31 Desember 2024, BSI mencatat giro, tabungan dan deposito masing-masing Rp37,188 triliun, Rp85,254 triliun dan Rp130,584 triliun.
Hingga 31 Maret 2025, total aset BSI tercatat Rp400,883 triliun, turun 1,89% dari Rp408,613 triliun per 31 Desember 2024. Adapun total ekuitas BSI tumbuh 4,16% dari Rp45,041 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp46,916 triliun per 31 Maret 2025, dan total liabilitas turun 2,64% dari Rp363,571 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp353,966 triliun per 31 Maret 2025.