Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Bursa Saham Asia Ambyar! Hang Seng Paling Parah Gegara Dua Masalah Ini!

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada penutupan perdagangan Kamis sore (19/6/2025) waktu setempat. Tekanan terjadi setelah investor mencermati keputusan suku bunga dari The Fed. Ketegangan yang memanas antara Israel dan Iran juga ikut menambah kekhawatiran pasar. Sentimen global yang tidak pasti membuat investor memilih bersikap lebih hati-hati.

Mengutip CNBC International, Indeks Hang Seng di Hong Kong tercatat turun tajam 1,99% ke level 23.237,74. Penurunan ini menjadi yang terbesar di kawasan Asia. Pelemahan terjadi karena pelaku pasar masih khawatir soal arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat. Tekanan makin besar karena situasi geopolitik di Timur Tengah juga memanas.

Indeks CSI 300 di China turun 0,82%. Sementara itu, indeks Shanghai Composite juga melemah 0,79% ke posisi 3.362,11. Pasar China terlihat masih rapuh di tengah tekanan geopolitik dan ketidakpastian global.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,02% dan ditutup pada level 38.488,34. Indeks Topix ikut terkoreksi 0,58% menjadi 2.792,08. Investor Jepang cenderung wait and see menyikapi situasi global yang belum menentu.

Pasar Korea Selatan justru menunjukkan ketahanan. Indeks Kospi naik tipis 0,19% dan mengakhiri sesi di level 2.977,74. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 ditutup datar di angka 8.523,7.

Kondisi pasar Asia hari ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dua isu besar yang membayangi pasar global. Pertama, keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25% hingga 4,5%. Meski tak ada perubahan, The Fed tetap membuka peluang dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini.

Ketua The Fed Jerome Powell menyebut pihaknya masih ingin melihat dampak dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap inflasi. “Komite akan menunggu dan melihat dampaknya sebelum mempertimbangkan penyesuaian kebijakan,” kata Powell.

Di sisi lain, situasi geopolitik turut memicu volatilitas. Presiden Donald Trump kembali menggelar pertemuan darurat dengan penasihat keamanan nasional di Gedung Putih untuk membahas kemungkinan aksi militer terhadap Iran.

Pertemuan itu menjadi yang kedua dalam dua hari terakhir, menandakan seriusnya ancaman konflik di kawasan Timur Tengah. Ketegangan ini membuat pelaku pasar global semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Saham Swiss Melemah Saat Pejabat Negara Bertolak ke AS Bahas Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru