STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Manajemen PT Bank Tabungan Pembangunan Nasional Tbk (BTPN) mengumumkan, pihaknya berencana melakukan penawaran umum terbatas (PUT) II sebanyak 3,095 miliar saham bernominal Rp20 per unit dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue.
Adapun rencana penerbitan saham baru atau right issue ini terlebih dahulu akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) BTPN yang akan diselenggakan pada 7 Desember 2023.
Direksi BTPN dalam prospektus tambahan rencana PUT saham yang diumumkan, Selasa (5/12) mengatakan, bagi pemegang saham Perseroan yang memilih tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD II, maka pemegang saham Perseroan akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) dalam jumlah maksimum 27,75%.
Dana right issue tersebut, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk pembiayaan proyek Perseroan yang akan datang untuk pertumbuhan inorganik (termasuk melakukan akuisisi di perusahaan lain).
Dengan asumsi seluruh pemegang HMETD mengambil bagian dalam PMHMETD II, jelas Direksi BTPN, maka secara proforma per 30 September 2023, posisi aset Perseroan akan meningkat dari Rp175,1 triliun menjadi Rp181,8 triliun, ekuitas Perseroan akan meningkat dari Rp33,5 triliun menjadi Rp40,2 triliun dan jumlah penyertaan Perseroan akan meningkat dari Rp1,3 triliun menjadi Rp8,0 triliun.
Direksi BTPN menegaskan, pelaksanaan PMHMETD II tersebut tdak berdampak terhadap rasio kewajiban penyediaan modal minimum Perseroan. Pasalnya, peningkatan modal ini akan digunakan untuk membiayai akuisisi. Sementara dampak final yang ditimbulkan pada pos-pos keuangan akan disesuaikan kembali setelah rencana akuisisi Perseroan tersebut sudah direalisasikan.
