STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan bergerak melemah terbatas. Demikian dikemukakan oleh Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, dalam laporan riset yang dipublikasikan hari ini.
“Hari ini IHSG berpotensi melemah terbatas. Level support IHSG berada di 7.040-7.080 dan level resist IHSG berada di 7.120-7.150,” ujar Fanny.
Pada penutupan perdagangan Selasa (5/11/2023), IHSG berakhir menguat 7,254 poin atau naik 0,10% menjadi 7.100,855, dari penutupan Senin (4/12) di posisi 7.093,600. Ini seiring naiknya harga saham 223 dari 765 emiten yang sahamnya ditransaksikan, Selasa (5/12). Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 600 miliar. Adapun saham-saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, BMRI, UNTR, dan BREN.
Untuk perdagangan hari ini, kata Fanny, BNI Sekuritas merekomendasikan enam saham berikut:
1.BBNI: Buy on Weakness
Support di Rp 5250, cutloss jika break di bawah Rp 5200. Jika tidak break di bawah Rp 5200, potensi naik ke Rp 5350-5475 short term.
2.ASII: Buy on Weakness
Support di Rp 3790, cutloss jika break di bawah Rp 3760. Jika tidak break di bawah Rp 3760, potensi naik ke Rp 3850-3880 short term.
3.MDKA: Buy on Weakness
Support di Rp 2470, cutloss jika break di bawah Rp 2400. Jika tidak break di bawah Rp 2400, potensi naik ke Rp 2600-2650 short term.
4.ANTM: Buy on Weakness
Support di Rp 1720, cutloss jika break di bawah Rp 1650. Jika tidak break di bawah Rp 1650, potensi naik ke Rp 1770-1820 short term.
5.MAPA: Spec Buy
Support di Rp 790, cutloss jika break di bawah Rp 780. Jika tidak break di bawah Rp 780, potensi naik ke Rp 810-820 short term.
6.DRMA: Spec Buy
Support di Rp 1600, cutloss jika break di bawah Rp 1590. Jika tidak break di bawah Rp 1590, potensi naik ke Rp 1660-1700 short term.
