STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia akhirnya mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Senin (30/9/2024) waktu setempat, atau Selasa pagi (1/10/2024) WIB. Setelah mengalami reli luar biasa, emas kini mengambil jeda, meski tetap berada di jalur untuk mencatatkan kuartal terbaiknya sejak awal 2020.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun 1,2%, menjadi US$2.626,95 per ounce. Emas berjangka AS juga melemah, turun 0,7% ke level US$2.649,2 per ounce. Meskipun ada penurunan ini, emas telah melonjak 13% sepanjang kuartal ini, bahkan sempat mencapai rekor tertinggi di US$2.685,42 pada Kamis lalu.
Lonjakan harga emas ini terutama didorong oleh kebijakan Federal Reserve AS yang memangkas suku bunga sebesar 0,5%. Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah juga menjadi faktor pendorong.
Peter A. Grant, Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals, mengungkapkan bahwa meski ada kemungkinan peralihan dari emas ke saham, tren kenaikan emas diperkirakan masih akan berlanjut. “Ada potensi peralihan ke saham, tetapi emas masih punya daya tariknya sendiri,” kata Peter.
Sementara itu, beberapa analis mencatat bahwa aksi ambil untung dan lonjakan harga saham Tiongkok menjadi faktor yang sedikit menahan laju kenaikan emas. Biasanya, ketika minat risiko investor meningkat, mereka cenderung menghindari emas sebagai aset aman. Namun, uniknya, kali ini kenaikan emas sejalan dengan penguatan pasar saham, terutama setelah pemotongan suku bunga oleh The Fed.
Para pelaku pasar kini tengah menantikan pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dan rilis data ketenagakerjaan yang akan mempengaruhi arah pasar. Analis dari Standard Chartered, Suki Cooper, memperkirakan harga emas akan mengalami konsolidasi dalam waktu dekat, dengan kebijakan moneter dan faktor makroekonomi menjadi pendorong utamanya.
Selain emas, harga perak juga turun 2,2% menjadi US$30,93 per ounce. Meskipun demikian, perak masih mencatat kenaikan sebesar 8% untuk kuartal ini. Harga platinum turun 2,4% menjadi US$976,15, dan palladium melemah 2% ke US$990,3, namun keduanya masih berada di jalur untuk keuntungan kuartalan.